Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hati-hati, Ini 6 Gejala Leptospirosis hingga Penyebabnya

KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Jawa Tengah (Dinkes Jateng) mencatat, sebanyak 374 orang terkena leptospirosis sepanjang Januari hingga Agustus 2022.

Dari jumlah tersebut, Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan, sejumlah 54 pasien meninggal dunia.

Di Semarang sendiri, sebanyak 22 orang terinfeksi leptospirosis. Adapun enam orang di antaranya, meninggal dunia.

"Jumlah kasus leptospirosis tahun 2022 di Semarang sampai dengan September, jumlah total 22 kasus dengan rincian 16 kasus pulang sembuh dan 6 kasus meninggal," ujar Yunita, dikutip dari Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Leptospirosis adalah salah satu penyakit yang kerap muncul saat musim hujan. Penyakit ini biasanya menghantui masyarakat di wilayah banjir atau banyak genangan.

Lantas, apa penyebab dan gejala leptospirosis?

Apa itu leptospirosis?

Dilansir dari laman CDC, leptospirosis adalah penyakit yang muncul akibat bakteri dari genus Leptospira. Bakteri ini dapat menyerang manusia maupun hewan.

Bakteri penyebab leptospirosis menyebar melalui urine hewan yang terinfeksi.

Selanjutnya, bakteri dapat masuk ke air atau tanah, serta bertahan hidup di sana selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Beberapa hewan yang dapat menularkan leptospirosis antara lain hewan ternak, kuda, anjing, hewan pengerat seperti tikus, babi, dan hewan liar.

Adapun manusia, dapat terinfeksi melalui:

  • Kontak dengan urine atau cairan tubuh lain (kecuali air liur) dari hewan terinfeksi
  • Kontak dengan air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urine hewan terinfeksi.

Bakteri penyebab leptospirosis dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir pada mata, hidung, dan mulut.

Hal tersebut akan semakin besar risikonya apabila kulit rusak karena tergores.

Biasanya, wabah leptospirosis muncul karena paparan air yang terkontaminasi bakteri, seperti air banjir atau genangan.

Tanpa pengobatan, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis, gagal hati, gangguan pernapasan, bahkan kematian.

Gejala leptospirosis

Pada manusia, infeksi bakteri ini menyebabkan beberapa gejala yang sering kali disalahpahami sebagai penyakit lain.

Namun pada beberapa orang lain, infeksi leptospirosis tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Menurut laman NHS, gejala leptospirosis pada manusia meliputi:

  1. Demam atau suhu badan tinggi tetapi mengigil
  2. Sakit kepala
  3. Mual dan diare
  4. Sakit otot dan sendi
  5. Mata merah
  6. Hilang selera makan.

Selain gejala tersebut, leptospirosis dapat menimbulkan tanda-tanda yang lebih parah, termasuk:

  1. Kulit dan mata kuning (penyakit kuning/jaundice)
  2. Ruam
  3. Tidak bisa buang air kecil
  4. Pergelangan kaki atau tangan bengkak
  5. Sakit dada
  6. Sesak napas
  7. Batuk berdarah.

Menurut CDC, gejala awal penyakit ini adalah demam mendadak.

Biasanya, seseorang terkontaminasi hingga sakit akan memakan waktu dua hari sampai empat minggu.

Penyakit ini berlangsung selama beberapa hari, hingga tiga minggu bahkan lebih. Apabila mengalami gejala atau sempat kontak dengan hewan terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter.

Pasalnya, leptospirosis tanpa pengobatan akan menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain:

Pencegahan leptospirosis

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, tindakan pencegahan leptospirosis diperlukan terutama saat musim hujan.

Beberapa upaya pencegahan, seperti:

  • Menggunakan sarung tangan dan sepatu boots saat membersihkan rumah/selokan
  • Mencuci tangan dengan sabun setelah selesai beraktivitas
  • Membersihkan luka dengan cepat
  • Selalu konsumsi air bersih
  • Melakukan vaksinasi hewan peliharaan atau hewan ternak.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/27/143000365/hati-hati-ini-6-gejala-leptospirosis-hingga-penyebabnya

Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke