Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Pulau Aoshima di Jepang yang Lebih Banyak Dihuni Kucing daripada Manusia

Pulau yang terletak di Prefektur Ehime, Jepang ini dikenal juga dengan sebutan Pulau kucing (Neko no shima) karena karena banyaknya jumlah populasi kucing.

Menurut Asahi Shimbun, jumlah kucing di pulau ini melebihi jumlah manusia yang tinggal disana dengan rasio sekitar hampir 36 berbanding 1 (36:1) terutama setelah penduduk lanjut usia di pulau itu banyak yang telah meninggal.

Sejarah Pulau Aoshima

Pada awalnya, kucing diperkenalkan ke Pulau  Aoshimauntuk memerangi hewan pengerat di kapal penangkap ikan. Namun selanjutnya kucing-kucing tersebut tetap berada di pulau Aoshima dan berkembang biak dalam jumlah besar.

Pulau ini dulunya merupakan bagian dari Nagahama di Distrik Kita, tetapi hingga 2005, termasuk wilayah ?zu.

Penduduk pulau ini menurun sejak industri perikanan Sarden berhenti dan pekerjaan berpindah ke kota; akibatnya orang yang bermukim di pulau ini semakin sedikit.

Populasi Pulau Aoshima

Pada tahun 1945, pulau ini adalah sebuah desa nelayan dengan populasi sekitar 900 orang.

Jumlahnya turun pada tahun 2013, pulau Aoshima diperkirakan dihuni oleh sekitar 50 penduduk.

Kemudian pada tahun 2018, media lokal Ehime Shimbun melaporkan bahwa penduduk pulau ini menurun menjadi 13 orang dengan rata-rata usia di atas 75 tahun.

Terakhir pada 2019, Asahi Shimbun Globe melaporkan bahwa hanya 6 penduduk yang tersisa di pulau Aoshima.

Jumlah kucing di Pulau Aoshima

Pulau ini menarik wisatawan yang tertarik melihat kucing-kucing tersebut dan memberi mereka makanan.

Populasi kucing di pulau Aoshima dilaporkan antara 120 dan 130 pada tahun 2015 dan 2018.

Pada bulan Februari tahun 2018, diberitakan oleh Ehime Shimbun bahwa semua kucing di pulau itu akan disterilkan atau dikebiri untuk menurunkan populasi kucing sebagai respons terhadap penurunan populasi manusia.

Transportasi

Aoshima dapat diakses melalui feri yang berangkat dari depan JR Stasiun Iyo-Nagahama di Pelabuhan Nagahama, yang memakan waktu sekitar 30 menit.

Aoshima pernah menjadi desa nelayan makmur dan rumah bagi 900 orang pada pertengahan 1940-an.

Saat ini, hanya segelintir penduduk lanjut usia yang tidak pindah setelah Perang Dunia II yang tersisa. Pada 2019, hanya enam penduduk tetap yang tercatat.

Pulau tersebut telah menjadi objek wisata yang berkembang pesat, tetapi tidak memiliki toko dan restoran. Apa yang dimiliki oleh Aoshima hanyalah kucing, kucing, dan kucing.

Penduduk setempat juga cenderung memberi makan kucing-kucing itu secara berlebihan.

Para peneliti yang mempelajari Aoshima telah mengetahui bahwa kucing mengatur diri mereka sendiri dalam hierarki.

Artinya, kucing jantan bersaing untuk wilayah dan pasangan betina mereka bersaing untuk mendapatkan makanan.

Mereka berpendapat, kondisi kehidupan di tempat yang disebut surga ini sama sekali tidak seperti surga.

Dengan begitu banyak kompetisi antarspesies, anak kucing sering mati sebelum dewasa karena kelaparan, penyakit.

Satu-satunya hambatan adalah ketika musim dingin tiba dan pariwisata melambat, kucing-kucing menjadi lebih putus asa untuk mencari makanan.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/19/070000565/mengenal-pulau-aoshima-di-jepang-yang-lebih-banyak-dihuni-kucing-daripada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke