Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Viral Nadiem Sebut Ada "Shadow Organization" di Kemendikbud, Apa Itu?

Video itu diunggah oleh akun ini pada Kamis (22/9/2022).

"Di Kementrian pendidikan ada shadow organization (organisasi bayangan) yang nampaknya menentukan segalanya. Apa organisasi itu?" tulis pengunggah.

Dalam video berdurasi 45 detik itu, Nadiem terlihat sedang menghadiri sebuah rapat dan menyampaikan pendapatnya.

Potongan kalimatnya itu menyebutkan bahwa dirinya memiliki tim yang terdiri dari sekelompok orang.

"Right now we have 400 product manager, software engineers and scientist that have created of shadow organization attach to our ministry (Saat ini kita memiliki 400 manager produk, insinyur perangkat lunak dan ilmuwan yang bekerja sebagai tim yang melekat kepada Kementerian," ujar Nadiem.

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan bahwa tim tersebut bukan merupakan vendor untuk Kementerian, melainkan memiliki posisi yang setara dengan Direktur Jenderal.

Pernyataan Nadiem itu menimbulkan pertanyaan sejumlah warganet. Mereka mempertanyakan soal "shadow organization" itu.

Sejumlah warganet menafsirkan dan mempertanyakan istilah "shadow organization" ini, terlebih setelah ada keluhan unggahan soal matinya birokrasi akibat tim ini di media sosial.

Hingga Minggu (25/9/2022), video itu sudah disaksikan oleh 839.000 pengguna akun, disukai oleh 8.954 pengguna twitter, dan dikomentari lebih dari 800 warganet.

Lantas apa itu tim yang disebut "shadow organization"?

Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud-Ristek Prof Nizam mengatakan, shadow organization yang disebut oleh Nadiem merupakan sebuah tim Information and Technology (IT).

"Itu tim IT di bawah pusat data dan informasi (pusdatin) di bawah Sekjen," terangnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (25/9/2022).

Sementara itu, Kepala Pusdatin Kemendikbud Ristek Hasan Chabibie menjelaskan bahwa tim teknologi ini terdiri dari para ahli yang bertugas mengembangkan beragam platform.

"Tim teknologi yang disebutkan Mas Menteri ini adalah para ahli dibidang teknologi, data, dan aplikasi yang terlibat dalam merancang dan mengembangkan berbagai platform teknologi untuk sektor pendidikan," ujarnya terpisah, Minggu (25/9/2022).

Mereka, Hasan menambahkan, berkolaborasi intensif dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek serta unit-unit teknis terkait.

Adapun tim tersebut IT itu berasal dari GovTech Edu yang berada di bawah PT Telkom Indonesia.

Kolaborasi antara tim tersebut dengan jajaran Kemendikbud ini terjadi dalam pelaksanaan riset, pematangan konsep, pengembangan produk teknologi dan optimalisasi pemanfaatan layanan digital tersebut.

Transformasi digital yang dilakukan secara kolaboratif itu memberikan dampak yang dapat di rasakan langsung oleh berbagai pihak, seperti lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar.

Kemudian, terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru dan terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri.

Bahkan, dampak kolaborasi itu menghasilkan lebih dari 92 ribu konten pembelajaran yang diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya.

Juga, terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka dan bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka.

Selanjutnya, bergabungnya lebih dari 43 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar juga merupakan hasil dari inisiasi kolaboaratif ini.

"Selain itu, lebih dari 51 triliun potensi anggaran fungsi pendidikan tahun anggaran 2022 dikelola secara lebih transparan dan akuntabel transparan dengan dukungan platform ARKAS, SIPLah, dan TanyaBOS," tandas Hasan.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/25/123000265/video-viral-nadiem-sebut-ada-shadow-organization-di-kemendikbud-apa-itu-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke