Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Video Sebut Macan Jawa Terkam Pendaki di Merapi, Benarkah? Ini Kata TNGM

Unggahan tersebut diposting oleh akun TikTok @kang_nyinyirin baru-baru ini.

“Detik-detik sebelum penerkaman Macan Jawa kepada pendaki di Merapi. Macan di alam dibilang tersesat wkwkw,” tulis akun tersebut.

Beragam komentar muncul di unggahan tersebut. Warganet menganggap video tersebut sebagai lelucon dan mempertanyakan mengenai kebenarannya.

“gue lg cari mangsa...eh malah nyamperin sendiri,” tulis akun TikTok Fashion Jakarta13.

“Setau saya sih gak nyampe diketinggian segitu habitatnya,klo diliat itu diatas pasar Bubrah mau ke puncak,” ujar akun @Akusiapa?

“Kabarnya gimana tuh,” tanya akun Bagas Putra.

Lantas, benarkah video yang menyebut detik-detik macan Jawa menerkam pendaki Merapi tersebut?

Berikut penjelasan dari pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM):

Penjelasan pihak TNGM

Terkait dengan beredaranya video tersebut, Kompas.com menghubungi Kepala Subbagian Tata Usaha Taman Nasional Gunung Merapi Akhmadi.

Akhmadi menegaskan bahwa sampai dengan saat ini jalur pendakian Taman Nasional Gunung Merapi ditutup sejak 2018.

“Dan sampai hari ini pemantauan dan pengawasan kami, termasuk CCTV milik BPPTKG tidak ada informasi ada pendaki atau kejadian ini,” ujar Akhmadi, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/8/2022).

Terkait asli tidaknya video, Akhmadi berpendapat dirinya tidak pada kapasitasnya untuk mengetahui asli tidaknya video tersebut.

Meski demikian, dari zoom pada video yang beredar, Ia tak bisa memastikan satwa yang disebut macan dalam video tersebut apakah benar macan Jawa atau bukan,

“Kenampakan satwa yang diduga macan, dari video dengan kemampuan zoom, saya tidak bisa melihat itu macan atau sejenisnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dari analisanya, Ia menilai tempat puncak sebagaimana terlihat dalam video bukanlah habitat alami untuk macan.

“Dari ilmiah habitat macan atau sejenisnya tidak pada puncak tersebut, bukan habitat alaminya, sehingga banyak dugaan lain,” katanya.

Diduga trik kamera

Dugaan lain tersebut, bisa saja trik kamera yang menyorot satwa kucing atau mungkin satwa lain, seperti macaca atau monyet ekor panjang.

Akhmadi juga menegaskan, sampai dengan saat ini belum ada data survei, jejak macan tutul maupun macan Jawa di Puncak Merapi.

“Tambahan, dalam video tersebut sepertinya jalur setapaknya sudah sering dilalui, jadi seprtinya bukan Merapi saat ini, yang relatif morfologi bagian puncak terus dinamis karena masih erupsi,” ungkapnya.

Apalagi, Ganjik atau Gancik Hill yang seperti diungkapkan oleh suara yang terdengar di video, bukanlah wilayah di Merapi.

Ia menyimpulkan kebenaran mengenai video detik-detik macan Jawa menerkam pendaki tidak dapat dibuktikan secara mendetil.

Apalagi menurutnya video tersebut pernah beredar 3 bulan lalu, bahkan menurutnya Ia mendapatkan sebuah info yang mengatakan video itu sudah menyebar sejak 4 tahun lalu.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/29/103100465/viral-video-sebut-macan-jawa-terkam-pendaki-di-merapi-benarkah-ini-kata

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke