Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerumunan Car Free Day Perdana di Jakarta Setelah Pandemi, Perlukah Bermasker?

Antusiasme warga menyambut CFD perdana ini terlihat dari membeludaknya masyarakat di Bundaran HI.

Menurut laporan Kompas.com (22/5/2022), Bundaran HI menjadi spot favorit masyarakat yang ingin berolahraga atau sekadar berfoto saat CFD.

Kerumunan CFD perdana di Jakarta selama Covid-19 ini membuat Satpol PP DKI Jakarta kewalahan untuk mengontrol penerapan protokol kesehatan, seperti penggunaan aplikasi PeduliLindungi hingga penggunaan masker.

Sebelumnya, pemerintah telah memberikan pelonggaran bermasker saat di ruang terbuka.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui konferensi pers secara virtual, Selasa (17/5/2022).

Lantas apakah masyarakat yang mengikuti CFD masih perlu bermasker?

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting mengatakan, masyarakat yang mengikuti CFD di Jakarta tetap diimbau untuk mengenakan masker.

"(Masyarakat) boleh lepas masker (di luar ruangan) jika tidak ada kerumunan, tidak bergejala, tidak komorbid, dan sudah vaksinasi lengkap," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/5/2022).

Pasalnya, DKI Jakarta masih berada di status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 dengan penularan dan kasus positif yang cukup tinggi.

"DKI Jakarta saat ini menyumbang jumlah kasus terbanyak yakni 93 kasus diikuti oleh Jawa Timur dengan total 39 kasus, selanjutnya Jawa Barat dengan total 34 kasus," terang Alex.

Oleh karena itu, Alex menggarisbawahi bahwa DKI Jakarta perlu berhati-hati dalam menerapkan pelonggaran protokol kesehatan (prokes), terutama dalam penggunaan masker di luar ruangan.

"DKI Jakarta harus tetap melakukan pelonggaran dengan hati hati," imbuhnya.

Tetap bermasker saat di kerumunan

Hal senada juga diungkapkan oleh Juru bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril.

Ia mengimbau agar masyarakat tetap bermasker saat berada di kerumunan, termasuk kerumunan car free day perdana di Jakarta.

"Apabila di luar ruangan sekalipun kalau banyak orang atau crowded maka tetap dianjurkan memakai masker," jelasnya, terpisah Minggu (22/5/2022).

Syahril menambahkan, jika masyarakat memperhatikan pengumuman Presiden Jokowi tempo hari, maka pelonggaran bermasker hanya diberikan ketika masyarakat berada di ruang terbuka dalam kondisi tertentu.

"Jadi kalau kita memperhatikan pengumuman presiden, pengecualian (boleh lepas masker) itu adalah pengecualian di ruang terbuka yang tidak banyak orang atau tidak ada kerumunan," jelas Syahril.

Dilansir dari kanal Youtube Sekretariat Presiden (17/5/2022), Presiden Jokowi memang mengizinkan masyarakat untuk melepas masker ketika berada di ruang terbuka dan tidak berkerumun.

"Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker," ujar Presiden Jokowi saat itu.

Bagian kesadaran masyarakat

Menurut Syahril, penggunaan masker saat ini merupakan bagian dari kesadaran yang tinggi bagi masyarakat.

Pasalnya, belajar dari pengalaman pandemi Covid-19 selama 2 tahun, masyarakat seharusnya dapat menentukan kapan dan di mana mereka perlu memakai masker serta kapan dan di mana mereka boleh melepas masker, terutama saat berada di luar ruangan.

"Bukan serta merta kalau di luar ruangan langsung dibuka (maskernya), jangan begitu," tegas Syahril.

Sebaliknya, masyarakat justru perlu mengamati kondisi di luar ruangan tersebut.

Jika di luar ruangan terdapat banyak orang yang berkerumun, sebaiknya tetap mengenakan masker.

"Termasuk di car free day. Kalau misalnya banyak orang maka tetap dianjurkan memakai masker," pungkas Syahril.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/23/081500965/kerumunan-car-free-day-perdana-di-jakarta-setelah-pandemi-perlukah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke