Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi BBM Subsidi, Bagaimana Ketersediaan Pertalite Jelang Mudik 2022?

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Erick meminta kepada masyarakat agar tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan Pertalite jelang mudik lebaran 2022.

"Pemerintah sudah bilang sumbernya cukup,” ujar Erick, dikutip dari KompasTV, Minggu (3/4/2022).

Sebelumnya, masyarakat mulai mengkhawatikan ketersediaan BBM Pertalite lantara kenaikan harga Pertamax yang menjadi Rp 12.500 – Rp 13.000 per liter di seluruh wilayah Indonesia.

Kebijakan penetapan harga baru Pertamax tersebut menyebabkan terjadinya migrasi pembeli, di mana konsumen Pertamax beralih membeli Pertalite.

Ketersediaan Pertalite sangat mencukupi

Senada dengan yang diungkapkan oleh Erick, Irto Ginting selaku Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga,. SH C&T PT Pertamina (Persero) juga menyebutkan bahwa ketersediaan Pertalite selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sangat mencukupi.

“Stok Pertalite sangat mencukupi,” ujarnya saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (3/4/2022).

Irto juga mengimbuhkan bahwa hingga saat ini harga BBM jenis Pertalite sesuai harga yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 7.650 per liter.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, kami siapkan stok cukup di SPBU,” pungkasnya.

Pertalite jadi BBM subsidi

Pemerintah secara resmi telah menetapkan Pertalite sebagai Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (KBBKP).

Artinya, Pertalite akan menjadi BBM yang mendapat subsidi dari pemerintah melalui skema pemberian kompensasi kepada PT Pertamina (Persero).

Selain itu, pendistribusian Pertalite ke wilayah penugasan juga akan diatur pemerintah.

Ketentuan tersebut sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan yang ditandatangani tanggal 10 Maret 2022.

Akibanya, harga Pertalite tetap di angka Rp 7.650 per liter dan tidak mengalami perubahan sama sekali kendati harga BBM jenis Pertamax sudah dipastikan naik.

Konsumsi pertalite meningkat

Dilansir dari Kontan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan konsumsi Pertalite terus meningkat setiap tahunnya.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi bahkan menegaskan bahwa Pertalite menjadi produk BBM dengan tingkat konsumen tertinggi.

Data menunjukkan, konsumsi Pertalite pada 2021 hampir mencapai 80% di antara BBM jenis lainnya seperti Pertamax, Pertamax Turbo dan Premium.

Kenaikan angka konsumen Pertalite diperkirakan akan terus terjadi. Apalagi pasca kenaikan harga BBM jenis Pertamax yang semula Rp 9.500 menjadi Rp 12.500 sampai dengan 13.500.

Jika dibandingkan dengan harga Pertalite, harga Pertamax jauh lebih tinggi dengan selisih harga sekitar Rp 4.850-Rp 5.350 per liter.

Perbedaan harga yang signifikan tersebut memicu terjadinya perpindahan konsumsi BBM dari Pertamax ke Pertalite.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Center Of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menjelaskan bahwa perbedaan harga tersebut akan mengakibatkan terjadinya perpindahan konsumen.

Konsumen Pertamax, terutama konsumen yang notabene berstatus kelas menengah ke bawah sangat mengkin akan berpindah membeli Pertalite.

"Kelas menengah yang biasa menggunakan Pertamax akan turun kelas ke Pertalite," ujar Bhima, dilansir dari Kompas.com.

Bhima mnegimbuhkan, migrasi tersebut selanjutnya bisa mengakibatkan terganggunya pasokan Pertalite yang berujung ke kelangkaan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/03/190000765/jadi-bbm-subsidi-bagaimana-ketersediaan-pertalite-jelang-mudik-2022

Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke