Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Jepang Kerap Diguncang Gempa Besar?

Akibat gempa itu, Badan Meteorologi Jepang bahkan sempat mengeluarkan peringatan tsunami setinggi satu meter untuk wilayah prefektur Miyagi dan Fukushima.

Tak hanya itu, gempa yang menggoyangkan gedung-gedung tinggi tersebut juga membuat beberapa wilayah Tokyo mengalami padam listrik.

Dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat gempa itu, sementara beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.

Seperti diketahui, Jepang kerap diguncang gempa bumi besar. Pada 2011, terjadi gempa M 9,1 yang diikuti tsunami melanda Negeri Matahari Terbit itu.

Gempa tersebut juga memicu kehancuran pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Diichi, hal ini merupakan terburuk kedua dalam sejarah.

Mengapa Jepang kerap dilanda gempa besar?

Hal ini ternyata berkaitan dengan lokasi Jepang yang terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, zona imajiner berbentuk tapal kuda yang mengikuti tepi Samudra Pasifik.

Di zona tersebut, banyak terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapa dunia, dikutip dari Live Science.

Berdasarkan Survei Geologi AS (USGS), 81 persen gempa bumi terbesar di dunia terjadi di zona aktif ini.

Di zona Cincin Api Pasifik, beberapa lempeng tektonik bertumbukan dan bertabrakan.

Dalam apa yang dikenal sebagai zona subduksi, satu lempeng menekuk dan meluncur di bawah yang lain, menyebabkan kerak samudera tenggelam ke dalam bumi.

"Dari Alaska ke Jepang dan Filipina, sampai ke sekitar Pasifik barat, kemudian batas pantai barat Amerika Selatan dan Amerika tengah, semuanya merupakan zona subduksi besar," kata profesor geofisika di University of Utah, Robert Smith.

Jepang sendiri berada di atas mosaik kompleks lempeng tektonik yang menggiling bersama dan memicu gempa bumi yang mematikan, serta letusan gunung berapi.

Gempa 2011 melepaskan ratusan tahun tekanan terpendam di dalam zona subduksi dan memicu tsunami besar yang menggenangi pembangkit nuklir.

"Gempa Tohoku 2011 adalah salah satu gempa bumi terbesar yang pernah kami catat secara historis," jelas Smith.

"Tetapi kenyataannya, bahaya seismik dari seluruh zona subduksi sangat tinggi, sehingga gempa bumi besar lebih sering terjadi di sana daripada di tempat lain," sambungnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/17/120500765/mengapa-jepang-kerap-diguncang-gempa-besar-

Terkini Lainnya

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke