Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Kabar Banyak Meteor Jatuh di Indonesia pada 7 Mei 2022, Benarkah?

KOMPAS.com – Unggahan video berisi informasi mengenai akan adanya meteor yang jatuh di langit Indonesia pada 7 Mei 2022 viral di media sosial TikTok.

Unggahan tersebut diunggah akun TikTok @Plat_K77.

Dalam unggahannya, yang bersangkutan melampirkan video yang menunjukkan adanya suatu benda yang turun dari langit dan menabrak tanah yang dinarasikan sebagai meteor jatuh.

“Meteor terlihat jelas dan besar. Sejumlah pakar sudah memprediksi pada 7 Mei akan ada banyak meteor jatuh di Indonesia,” ujar suara dalam video tersebut.

Adapun dalam video dituliskan narasi “Ada apa di tanggal 7 Mei 2022”.

Beragam komentar muncul terkait video tersebut:

“Semoga ndak terjadi apa' aminn,” tulis akun @hartinihanse856.

“Inget ya.. prediksi belum tentu benar jadi gk usah takut intinya tetap di jalan benar agar dilindungi Allah Subhanahu wa ta’ala,” tulis akun dengan nama Wkwkwk.

Lantas benarkah pada 7 Mei 2022 akan ada hujan meteor?

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, tidak ada meteor yang melintas dekat Bumi pada 7 Mei 2022.

Kendati demikian, berdekatan dengan waktu tersebut ada asteroid yang melintas dekat Bumi pada 9 Mei 2022.

Di mana asteroid tersebut adalah asteroid 467460 atau 2006 JF42.

Meskipun asteroid tersebut memiliki ukuran lebih besar dari 300 meter dengan jarak perpotongan orbit minimumnya kurang dari 7,5 juta km yakni sebesar 440 ribu km, Andi lagi-lagi menekankan asteroid tersebut masih akan melintas dekat Bumi secara aman. 

“Asteroid ini masih dapat melintas dekat Bumi secara aman karena jarak terdekatnya masih lebih besar dari batas Roche,” kata Andi kepada Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Batas Roche adalah batas di mana benda dapat mempertahankan bentuknya karena gaya kuncial/tidal sama dengan gaya gravitasi.

Lebih lanjut, Andi menambahkan, asteroid tersebut tergolong dalam keluarga asteroid Aten karena jarak rata-rata ke Matahari lebih kecil dari jarak rata-rata Bumi ke Matahari.

Selain itu, perihelionnya lebih kecil dibandingkan dengan perihelion Bumi.

Asteroid tersebut mengorbit Matahari hanya dalam waktu 201 hari dengan kemiringan orbit 5,95 derajat dan kelonjongan 0,58 atau 2,9 kali kelonjongan orbit Merkurius.

“Asteroid ini pertama kali ditemukan pada 11 Mei 2006 oleh Catalina Sky Service di Observatorium Catalina, Arizona, AS,” pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/18/193000465/ramai-kabar-banyak-meteor-jatuh-di-indonesia-pada-7-mei-2022-benarkah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke