Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Apakah Bisa Daftar via PeduliLindungi?

Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020, vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan menyasar sekitar 26,5 juta anak.

Dalam program vaksinasi yang telah berjalan sebelumnya, pendaftaran dapat dilakukan melalui aplikasi PeduliLindungi.

Apakah vaksinasi anak usia 6-11 tahun juga bisa mendaftar melalui PeduliLindungi?

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun tidak perlu mendaftarkan diri melalui aplikasi PeduliLindungi.

Anak-anak yang memenuhi syarat vaksinasi dapat mendatangi langsung Puskesmas setempat atau melalui sekolah masing-masing.

“Ini nanti (vaksinasi anak usia 6-11 tahun) melalui sekolah atau langsung ke Puskesmas saja,” kata Nadia, Kamis (16/12/2021).

Sertifikat vaksin anak-anak

Sementara itu, sertifikat vaksin bagi anak usia 6-11 tahun juga akan di-input dalam sistem aplikasi PeduliLindungi.

“Nanti langsung masuk ke PeduliLindungi. Yang penting entri di saat vaksinasi,” ujar dia.

Selanjutnya, sertifikat vaksin anak dapat diunduh melalui aplikasi PeduliLindungi menggunakan NIK anak yang tertera di kartu keluarga (KK).

“Anak sudah punya NIK di kartu keluarga ada,” tambah Nadia.

Vaksinasi bertahap

Pelaksanaan vaksinasi anak bertahap hingga tahun depan dengan tahap pertama dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi kelompok lanjut usia di atas 60 persen.

Sebanyak 8,8 juta dari 106 kabupaten/kota dan 11 provinsi telah memenuhi kriteria ini. Provinsi-provinsi tersebut sebagai berikut:

Vaksin yang digunakan dan dosisnya

Seperti diberitakan sebelumnya, vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan menggunakan jenis Sinovac atau vaksin lainnya yang telah mempunyai Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pemberian vaksin dilakukan secara intramuskular atau suntikan di lengan bagian atas dengan dosis masing-masing 0,5 ml. Vaksin disuntikkan dua kali dengan interval minimal 28 hari.

Sebelum pelaksanaan vaksin, dilakukan screening sesuai dengan format standar oleh petugas vaksinasi.

Pelaksanaan vaksinasi kelompok usia ini dapat dilakukan di Puskesmas, rumah sakit, sekolah, satuan pendidikan lainnya, sentra vaksinasi, atau fasilitas pelayanan kesehatan lain baik pemerintah maupun swasta termasuk pos-pos pelayanan vaksinasi.

Mulai tahun 2022, vaksin Sinovac di Indonesia hanya akan digunakan untuk dosis anak.

Syarat vaksinasi anak

Syarat-syarat vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun, sebagai berikut:

  1. Pemberian vaksin Covid-19 pada anak 6 tahun ke atas menggunakan vaksin Coronavac produksi Sinovac
  2. Vaksin Coronavac diberikan dengan dosis 0,5 mililiter sebanyak dua kali pemberian dengan jarak antar dosis selama 4 minggu
  3. Sebelum dan sesudah vaksin semua anak harus memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumun
  4. Melakukan imunisasi kejar dan rutin untuk mencegah kejadian luar biasa penyakit infeksi lainnya yang telah tersedia imunisasinya.

Perlu diketahui, anak yang akan menerima vaksin tidak boleh mengalami gejala-gejala sebagai berikut:

  • Defisiensi imun dan penyakit autoimun
  • Penyakit sindrom gullian barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis
  • Anak yang sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi
  • Mendapatkan pengobatan imunosupresan atau sitostatistika berat
  • Mengalami demam 37,5 derajat celcius atau lebih
  • Sembuh dari infeksi corona kurang dari 3 bulan
  • Pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan
  • Hamil
  • Hipertensi. diabetes, dan penyakit kronik tidak terkendali

Meski demikian, anak dengan penyakit kronis atau autoimun yang terkontrol bisa mengikuti vaksinasi, tetapi harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab pasien.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/16/143200065/vaksinasi-anak-6-11-tahun-apakah-bisa-daftar-via-pedulilindungi-

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke