Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Komet Hijau Bernama Leonard, Bisa Disaksikan Sepanjang Desember 2021

Berdasarkan catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Komet Leonard bisa dilihat mulai 1-11 Desember 2021, setiap dini hari antara pukul 02.50 WIB hingga 05.08 WIB.

Kemudian, pada 14-31 Desember 2021, setiap sore antara pukul 18.25 WIB hingga 21.06 WIB.

Komet ini akan nampak hijau, diiringi cahaya menyerupai ekor.

Penampakan komet Leonard

Komet ini memiliki kode penamaan C/2021 A1, tetapi disesuaikan dengan nama pengamat yang pertama kali menemukannya, yakni G.J Leonard.

Pada 3 Januari 2021, Leonard mengamati orbit komet yang mencapai 80.000 tahun melalui Observatorium Mount Lemmon.

Komet ini memiliki kemiringan orbit 132,68 derajat dan akan melintas mendekati Bumi, dengan jarak terdekatnya sekitar 34.857.000 km.

Komet ini bisa disaksikan manusia tanpa menggunakan alat bantu optik saat langit cerah.

Jika cuaca berawan sedikit saja, komet ini akan tampak redup dan memerlukan alat bantu optik untuk mengamatinya.

Kenapa berwarna hijau?

Peneliti Pusat Sains dan Antariksa (Pussainsa) LAPAN Andi Pangerang menjelaskan, warna hijau pada komet terjadi karena inti komet yang memanas.

Kemudian, membentuk awan gas yang disebut dengan koma atau ekor komet.

Koma yang mengandung ikatan kimia karbon-nitrogen (rantai ganda) dan karbon-karbon (rantai tunggal atau ganda).

Selanjutnya, gelombang ultraviolet dari Matahari akan membuat elektron terlepas dari ikatan kimia tersebut.

"Perisitiwa ini disebut juga eksitasi. Eksitasi inilah yang kemudian memancarkan warna kehijauan pada komet ketika energi potensialnya menurun saat bergerak mendekati matahari," jelas Andi saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/12/2021).

Pergerakan komet ini sendiri dipengaruhi oleh energi mekanik yang besarannya selalu tetap. Kemudian, penjumlahan energi potensial (saat komet dalam kondisi diam) dan energi kinetik (saat komet mulai bergerak).

Ketika komet sudah bergerak, energi kinetik mulai bertambah seiring bertambahnya kecepatan dan semakin mendekati matahari, energi kinetiknya semakin besar.

"Saat komet menjauhi matahari, energi kinetik akan semakin berkurang dan energi potensial akan semakin bertambah. Inilah yang membuat komet menjadi lebih terang saat mendekati matahari dan meredup saat menjauhi matahari," papar Andi.

Komet ini tidak berbahaya karena secara alami inti komet akan semakin menipis ketika melintas dekat Matahari.

Waktu menyaksikan komet Leonard

Komet Leonard bisa disaksikan sepanjang bulan ini, kecuali pada 12 dan 13 Desember 2021.

Pada 12 Desember 2021, ketinggian komet terlalu rendah saat Matahari terbit sehingga membuatnya sulit diamati oleh manusia.

Kemudian, ketika komet Leonar mencapai titik terdekat dengan Bumi, maka waktu penampakannya berubah dari pagi menjadi sore hari.

Adapun pada 13 Desember 2021, ketinggian komet juga terlalu rendah saat Matahari terbenam. Ini juga membuat kita sulit mengamatinya.

Selain kedua tanggal tersebut, Komet Leonard bisa disaksikan dengan mata telanjang saat hari cerah.

Mulai 1-8 Desember 2021, Komet Leonard akan tampak dari Timur Laut. Kemudian, pada 9-11 Desember 2021 akan terlihat dari Timur.

Adapun pada 14-16 Desember 2021 akan terlihat dari Barat. Sementara, pada 17-31 akan terlihat dari Barat Daya.

Jadwal lengkap kemunculan Komet Leonard dapat dilihat di sini.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/06/114500465/komet-hijau-bernama-leonard-bisa-disaksikan-sepanjang-desember-2021

Terkini Lainnya

Bisakah Naik Kereta Api atau Pesawat jika KTP Hilang?

Bisakah Naik Kereta Api atau Pesawat jika KTP Hilang?

Tren
Daftar Top Skor EURO Sepanjang Masa, Cristiano Ronaldo Kokoh di Puncak

Daftar Top Skor EURO Sepanjang Masa, Cristiano Ronaldo Kokoh di Puncak

Tren
3 Cara Cek Estimasi Keberangkatan Haji, Ada 221.000 Kuota untuk 2025

3 Cara Cek Estimasi Keberangkatan Haji, Ada 221.000 Kuota untuk 2025

Tren
Sering Kesemutan seperti Tersetrum, Wanita Ini Ternyata Idap Kanker Darah

Sering Kesemutan seperti Tersetrum, Wanita Ini Ternyata Idap Kanker Darah

Tren
Kisah 'Man from Taured' yang Pernah Hebohkan Jepang, Klaim Berasal dari Dunia Paralel

Kisah "Man from Taured" yang Pernah Hebohkan Jepang, Klaim Berasal dari Dunia Paralel

Tren
Suplemen yang Perlu Dikonsumsi Wanita Berusia 50 Tahun ke Atas

Suplemen yang Perlu Dikonsumsi Wanita Berusia 50 Tahun ke Atas

Tren
Ramai soal Daftar 'Makeup' China Disebut Mengandung Karsinogen, Ini Kata BPOM

Ramai soal Daftar "Makeup" China Disebut Mengandung Karsinogen, Ini Kata BPOM

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Peserta SNBT Tunarungu Gagal Lolos Usai Diminta Lepas Alat Bantu Dengar | Kata KAI Services soal Makanan Kedaluwarsa di Kereta

[POPULER TREN] Peserta SNBT Tunarungu Gagal Lolos Usai Diminta Lepas Alat Bantu Dengar | Kata KAI Services soal Makanan Kedaluwarsa di Kereta

Tren
Daftar Pemain Tertua dan Termuda Euro 2024, Ada Pepe

Daftar Pemain Tertua dan Termuda Euro 2024, Ada Pepe

Tren
7 Suplemen yang Bermanfaat untuk Memperbaiki Kualitas Tidur, Apa Saja?

7 Suplemen yang Bermanfaat untuk Memperbaiki Kualitas Tidur, Apa Saja?

Tren
Sering Mual Setelah Begadang? Ternyata Ini 3 Penyebabnya

Sering Mual Setelah Begadang? Ternyata Ini 3 Penyebabnya

Tren
Muncul Fenomena “Heat Dome” di Amerika Serikat, Apa Itu?

Muncul Fenomena “Heat Dome” di Amerika Serikat, Apa Itu?

Tren
Wanita Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Gym, Pakar: Idealnya Posisi 'Treadmill' Menghadap Jendela

Wanita Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Gym, Pakar: Idealnya Posisi "Treadmill" Menghadap Jendela

Tren
110 Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Fortune 2024, Ada Pertamina dan MIND ID

110 Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Fortune 2024, Ada Pertamina dan MIND ID

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke