Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sebenarnya Kenyataan Itu Apa?

Apa sebenarnya yang disebut sebagai kenyataan? Kenyataan itu istilah bahasa Indonesia atau reality dalam bahasa Inggris atau realite dalam bahasa Prancis atau realidad dalam bahasa Spanyol atau realitatem dalam bahasa Latin atau wirklichkeit dalam bahasa Jerman atau entah apa dalam bahasa Swahili apalagi Duraquila.

Akibat ingin mengetahui apa yang disebut dengan kenyataan,  maka saya mencoba membaca apa yang ditulis oleh para tokoh ilmuwan dan pemikir.

Misalnya, apa yang tersurat di dalam buku:

  • Fundamentals: Ten Keys to Reality oleh Nobel laurate Frank Wilczek
  • The Story of Reality oleh Gregory Koulkl
  • Reality oleh Peter Kingsley
  • Zur Analysis der Wirklichkeit oleh Otto Liebman
  • Die Wirklichkeit der Welt oleh Thomas Kuehn
  • Reality Is Not What It Seems oleh Carlo Rovelli
  • What is Reality oleh Erwin Laszlo
  • What is Real oleh Adam Becker
  • Beyond Biocentrism dan The Grand Biocentric Design oleh Robert Lanza
  • The Magic of Reality oleh Richard Dawkins
  • Seeing Through Illusions oleh Richard Gregory
  • Meditations oleh Rene Descrates
  • Semua gagasan dalam buku-buku di atas itu tega diobrak-abrik oleh Jim Baggott di dalam Farewell to Reality.

Bingungologi

Seperti yang sejak awal sudah saya khawatirkan karena saya cukup mengenal keterbatasan daya pikir apalagi daya cerna saya terhadap apa yang saya baca maka wajar apabila alih-alih mengerti ternyata saya malah makin tidak mengerti apa sebenarnya yang disebut sebagai kenyataan.

Akibat kemelut kebingungan makin merajalela di kalbu benak saya maka saya memilih untuk lebih mencoba memahami makna kenyataan berdasar yang saya alami pada diri saya sendiri saja.

Akibat beberapa gangguan organik metabolistik yang menerkam diri saya sendiri mulai dari batu empedu sampai para gigi bungsu yang tumbuh bersamaan sehingga paripurna merusak keutuhan mau pun kesehatan gusi saya maka terpaksa saya menjalani operasi yang dilakukan para tim bedah perut, sekat rongga badan sampai gusi yang kesemuanya dilakukan dengan membius saya secara total.

Saya masih ingat bagaimana daya penginderaan saya secara lambat namun pasti berhenti berfungsi akibat obat bius yang disuntikan oleh dokter anastesi ke dalam tubuh saya.

Pada saat segenap daya penginderaan saya terbius total maka berhenti berfungsi secara total itu maka saya kehilangan kesadaran terhadap kenyataan.

Tidak ada yang saya lihat, dengar, cium, raba bahkan sama sekali tidak ada yang saya rasakan.

Nirsempurna

Pada saat segenap daya penginderaan saya lenyap itu serta merta apa yang disebut sebagai kenyataan juga ikut lenyap secara paripurna dan sempurna.

Maka untuk sementara ini saya memberanikan diri menarik kesimpulan secara organoleptik subjektif diri saya sendiri bahwa pada hakikatnya kenyataan adalah sesuatu yang saya lihat, dengar, cium, raba dan rasa sesuai dengan daya penginderaan saya.

Saya sadar bahwa kesimpulan saya terhadap apa yang disebut sebagai kenyataan memang bukan konseptual namun kontekstual subjekfif terkait pada kesadaran diri saya sendiri.

Sementara kesadaran saya terkait pada daya penginderaan diri saya sendiri. Tanpa perlu diragukan jelas bahwa kesimpulan saya tidak sempurna sebab saya manusia maka mustahil sempurna sama tidak sempurnanya dengan Dawkins, Lanza, Rovelli, Kuehn, Descrates, Wilczek, Gregory, Einstein, Hawking, Baggott atau siapa pun juga di metaverse ini.

Maka mohon dimaafkan bahwa wajar kesimpulan saya tentang apa yang disebut sebagai kenyataan pada kenyataan memang ternyata nirsempurna. Serta mustahil akan sempurna sampai hayat berhenti dikandung badan saya sendiri.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/19/130414365/sebenarnya-kenyataan-itu-apa

Terkini Lainnya

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Tren
Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Tren
Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Tren
Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Tren
Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Tren
Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Tren
Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Tren
Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Tren
PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

Tren
4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

Tren
Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Tren
Istilah 'Khodam' Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Istilah "Khodam" Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Tren
5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

Tren
28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke