Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cek Ketersediaan Vaksin di Daerah via vaksin.kemkes.go.id, Ini Caranya

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengatakan, website ini merupakan salah satu upaya Kemenkes untuk memberikan transparansi kepada masyarakat terkait ketersediaan vaksin.

"Website ini adalah inisiatif Kemenkes untuk mendorong transparansi data vaksinasi kita kepada masyarakat," kata Nadia melalui konferensi pers virtual di YouTube Kemenkes, Kamis (19/8/2021).

Lantas, bagaimana cara mengeceknya?

Cara cek vaksin via vaksin.kemkes.go.id

Berikut cara untuk melihat ketersediaan vaksin di daerah masing-masing:

  • Akses website https://vaksin.kemkes.go.id
  • Pilih menu "Stock Vaksin"
  • Pilih Provinsi kemudian Kabupaten/Kota
  • Data Ketersediaan vaksin akan muncul dalam bentuk tabel dan grafik

Adapun data yang disediakan adalah jumlah penerima vaksin, pemakaian, stock dosis vaksin, rerata vaksinasi migguan dan estimasi sisa hari dari stok.

Ketersediaan vaksin

Indonesia telah kedatangan vaksin dengan total sekitar 190 juta dosis, baik dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi.

Dosis vaksin tersebut didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.

Kendati demikian, banyak masyarakat yang belum bisa mengakses vaksinasi Covid-19 karena jumlah dosis vaksin terbatas.

"Vaksin yang kita terima ini tidak kita terima dalam jangka waktu sekaligus, jadi tidak semua vaksin datang," kata Nadia.

Maka dari itu, untuk Kemenkes menghimpun data ketersediaan vaksin di daerah untuk memastikan transparansi jumlah dosis vaksin.

"Pengguna dimudahkan untuk memantau estimasi ketersediaan vaksin dan update data jumlah vaksin berdasarkan wilayah dengan satuan terkecil adalah kabupaten kota," jelas Nadia.

Kepatuhan memasukkan data laporan

Data di laman ini akan diperbarui secara berkala. Adapun data dalam website tersebut merupakan data yang diberikan oleh pihak yang menyelenggarakan vaksinasi di daerahnya masing-masing.

"Data itu sifatnya sementara dan sewaktu-waktu bisa berubah, dilakuakan perubahan oleh pihak yang membagikan atau melaporkan data tersebut pada Kementerian Kesehatan," terang Nadia.

Pihaknya mengimbau kepada fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dan dinas kesehatan setempat untuk rutin memasukkan laporan dan data vaksinasi.

Hal ini agar data dalam website Kemenkes ini bisa menunjukkan data sesuai dengan ketersediaan vaksin sesungguhnya di daerah.

"Jadi memang harus diupdate secara rutin, mulai dari fasyankes, dinas kesehatan kabupaten/kota dan dinas kesehatan provinsi," imbuh dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/20/133000865/cek-ketersediaan-vaksin-di-daerah-via-vaksin.kemkes.go.id-ini-caranya

Terkini Lainnya

PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

Tren
4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

Tren
Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Tren
Istilah 'Khodam' Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Istilah "Khodam" Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Tren
5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

Tren
28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Tren
Profil 10 Stadion yang Menggelar Pertandingan Euro 2024 Jerman

Profil 10 Stadion yang Menggelar Pertandingan Euro 2024 Jerman

Tren
'Wine' Tertua di Dunia yang Ditemukan di Spanyol Mengandung Abu Kremasi Manusia

"Wine" Tertua di Dunia yang Ditemukan di Spanyol Mengandung Abu Kremasi Manusia

Tren
5 Hewan yang Melakukan Kanibalisme Seksual dengan Memakan Pasangannya Sendiri

5 Hewan yang Melakukan Kanibalisme Seksual dengan Memakan Pasangannya Sendiri

Tren
Mengenal Pohon 'Penghasil' Madu Hutan yang Menjulang hingga 88 Meter

Mengenal Pohon "Penghasil" Madu Hutan yang Menjulang hingga 88 Meter

Tren
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko di Libur Sekolah 2024

Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko di Libur Sekolah 2024

Tren
Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Tren
NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

Tren
Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke