Tenang, Ini 6 Cara Mencari Kucing yang Hilang

KOMPAS.com - Salah satu kekhawatiran terbesar bagi pemilik kucing adalah hewan peliharaannya itu kabur atau hilang.

Terkadang kucing akan kembali lagi, tetapi tak jarang hewan berbulu itu hilang dan tak pernah pulang.

Ada berbagai alasan kucing pergi dari rumah. Secara naluriah, kucing mengikuti rasa ingin tahu mereka. Jadi, jika kucing keluar rumah, kemungkinan besar karena dia menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya.

Alasan kucing pergi dari rumah

Dilansir dari Pet Help Ful melalui KOMPAS.com, ada beberapa alasan kucing kabur atau menghilang dari rumah.

Beberapa alasan kucing pergi dari rumah dan tak kunjung kembali, yakni:

- Reproduksi: Kucing jantan kerap keluar untuk mencari betina yang sedang berahi. Maka, mengebiri atau mensterilkan akan mencegah kucing kabur dari rumah.

- Berburu: Kucing memiliki naluri untuk berburu tikus atau mangsa lain yang memikatnya. Hal inilah yang kerap membuat kucing tersesat dan hilang.

- Wilayah: Kucing peliharaan kerap keluar untuk menghalau kucing lain yang memasuki wilayahnya. Hal ini juga bisa membuat kucing tersesat dan hilang.

- Makanan: Tetangga mungkin sering memberi makan kucing peliharaan kita, sehingga membuatnya sering keluar rumah.

- Predator: Kucing yang keluar rumah dan tak kembali bisa jadi karena diserang atau dibunuh oleh predator.

- Penyakit: Beberapa kucing yang pergi dan tak kembali mungkin akibat terkena penyakit sehingga sulit untuk kembali ke rumah.

- Cedera: Kucing mungkin tertabrak mobil, memakan racun, atau terluka ketika sedang keluar rumah sehingga dia tidak dapat kembali ke rumah.

- Perubahan suasana: Adanya hewan baru, orang baru, renovasi, atau perubahan lingkungan membuat kucing terkadang kurang nyaman di rumah dan memilih tak pulang ke rumah.

Cara mencari kucing yang hilang

Berdasarkan penelitian Lost Pet Research, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang mencari kucingnya yang hilang.

Misalnya, hilang saat berkendara sebesar 22 persen, hilang saat jauh dari rumah sebesar 19 persen, hilang karena kesengajaan sebesar 8 persen, dan hilang dalam perjalanan sebesar 5 persen.

Biasanya, kucing akan kembali pulang ke rumah kurang dari 24 jam. Jika lebih dari itu, pemilik kucing perlu mencari cara untuk menemukan hewan peliharaannya itu.

Dilansir dari Pet Finder melalui KOMPAS.com, ada beberapa cara yang bisa dilakukan ketika kucing menghilang, yakni:

1. Pancing dengan bau

Jangan terburu-buru menganggap kucing hilang, karena mungkin saja hewan berbulu itu hanya ingin bersembunyi

Coba cari kucing peliharaan Anda di seluruh ruangan rumah, seperti teras, garasi, dan pekarangan.

Gunakan senter dan camilan yang memiliki bau tajam. Jika kucing tidak terluka, kemungkinan besar ia akan segera merespons.

2. Cari di luar rumah

Jika setelah dicari kucing tak kunjung pulang, segera cari di luar rumah. Mulai telusuri keberadaan kucing di rumah tetangga dan lingkungan sekitar. Cari juga di atap rumah dan cabang pohon.

Jika ada yang membuat kucing tidak nyaman di rumah, bersihkan hal itu agar ia mau kembali ke rumah.

3. Cari bantuan

Coba tanyakan kepada orang-orang di sekitar rumah. Minta bantuan mereka untuk melapor kepada Anda jika melihat kucing dengan ciri-ciri yang telah dijelaskan.

Jangan lupa untuk melaporkan kucing Anda yang hilang ke dokter hewan terdekat, kelompok penampungan, atau tim penyelamat lainnya.

4. Tinggalkan makanan di depan pintu

Coba sediakan makanan kucing dan air di luar pintu rumah. Kucing yang ketakutan akan menyelinap ke luar setelah gelap untuk mencari makan.

5. Buat poster atau pamflet

Sebarkan poster atau pamflet yang bertuliskan "Kucing Hilang" di lingkungan sekitar rumah.

Cantumkan informasi seperti ciri-ciri kucing dan kontak yang bisa dihubungi ketika ada yang menemukan kucing dengan ciri-ciri yang mirip.

6. Kunjungi tempat penampungan

Meski kemungkinannya kecil, tetapi cobalah periksa tempat-tempat penampungan hewan. Mungkin kucing peliharaan kita sudah diselamatkan orang lain dan dibawa ke tempat penampungan sementara.

(Penulis: Rosy Dewi Arianti Saptoyo/Editor: Sari Hardiyanto)

Sumber: KOMPAS.com