Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

11 Negara yang Berencana atau Sudah Memutuskan Mencampurkan Dosis Vaksin Covid-19, Termasuk Indonesia

KOMPAS.com - Mencampur dosis vaksin menjadi tren di beberapa negara baru-baru ini. Alasannya beragam, di antaranya kekurangan pasokan vaksin Covid-19 hingga menambah imun.

Pencampuran itu berbeda-beda tiap negara. Misalnya di Vietnam, orang yang sudah disuntik vaksin AstraZeneca pada dosis pertama, diperbolehkan mendapatkan vaksin Pfizer pada dosis kedua.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperingatkan untuk tidak mencampur dan mencocokkan (mix and match) vaksin Covid-19 dari produsen yang berbeda.

“Ini tren yang berbahaya di sini,” kata Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia Soumya Swaminathan dalam briefing online.

Berikut ini 11 negara yang berencana dan telah memutuskan untuk mencampurkan dosis vaksin Covid-19:

1. Indonesia

Dikutip Reuters, Selasa (13/7/2021), Indonesia sedang mempertimbangkan untuk menawarkan suntikan booster kepada petugas kesehatannya yang diimunisasi dengan vaksin Sinovac.

Hal itu karena ribuan nakes terinfeksi Covid-19.

2. Vietnam

Masih dari Reuters, Vietnam akan mencampurkan dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca.

"Vaksin Pfizer akan diprioritaskan untuk orang yang diberi suntikan pertama AstraZeneca 8-12 minggu sebelumnya," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.


3. Bahrain

Bahrain mengatakan pada 4 Juni bahwa kandidat yang memenuhi syarat dapat menerima suntikan vaksin Pfizer/BioNTech atau vaksin Sinopharm, terlepas dari suntikan mana yang telah mereka ambil.

4. Bhutan

Perdana Menteri Bhutan Lotay Tshering mengatakan pada 24 Juni bahwa dia merasa nyaman dengan mencampur dan mencocokkan dosis vaksin Covid-19 untuk mengimunisasi populasi sekitar 700.000 orang di negara kecil Himalaya itu.

5. Kanada

Komite Penasihat Nasional untuk Imunisasi Kanada mengatakan pada 17 Juni bahwa pemerintah provinsi harus menawarkan kepada penerima dosis pertama vaksin AstraZeneca suntikan yang berbeda untuk dosis kedua mereka, menurut laporan CBC.

6. China

Peneliti Cina menjalankan uji coba skala kecil tahap awal pada inokulasi campuran satu dosis vaksin dari CanSino Biologics (CanSinoBIO), diikuti dengan satu dosis suntikan yang disediakan oleh unit Chongqing Produk Biologi Zhifei.

Hal itu menurut data pendaftaran uji klinis pada April.

Para peneliti juga menjalankan uji coba menggunakan satu dosis suntikan CanSinoBIO sebagai booster bagi mereka yang telah menerima satu atau dua dosis vaksin yang tidak aktif, menurut catatan pendaftaran uji klinis pada Juni.


7. Italia

Agensi obat Italia AIFA mengatakan pada 14 Juni bahwa orang di bawah usia 60 tahun yang disuntik dengan dosis pertama suntikan AstraZeneca dapat menerima suntikan kedua yang berbeda.

8. Rusia

Rusia memulai uji coba vaksin Covid-19 yang menggabungkan vaksin Sputnik V dan berbagai suntikan China di negara-negara Arab.

Hal itu ditulis kantor berita Interfax yang mengutip dana kekayaan negara RDIF Rusia 4 Juni.

9. Korea Selatan

Pada 18 Juni, Korea Selatan mengatakan bahwa sekitar 760.000 orang yang diinokulasi dengan dosis pertama AstraZeneca akan menerima suntikan Pfizer sebagai suntikan kedua karena penundaan pengiriman oleh skema pembagian vaksin global Covax.

10. Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab telah menyediakan vaksin virus corona Pfizer/BioNTech sebagai suntikan booster bagi mereka yang awalnya diimunisasi dengan vaksin yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm).

Seorang perwakilan dari Mubadala Health, bagian dari dana negara, mengatakan bahwa vaksin yang berbeda dapat diberikan sebagai suntikan booster tetapi ini adalah kebijaksanaan penerima dan profesional kesehatan tidak membuat rekomendasi.


11. Thailand

Melansir CNN, Selasa, (13/7/2021), pada konferensi pers kementerian kesehatan, Yong Poovorawan, seorang ahli virologi di Universitas Chulalongkorn, mengatakan 1.200 orang di Thailand telah menerima kombinasi Sinovac-AstraZeneca (dalam urutan yang berbeda) terutama karena reaksi alergi terhadap dosis pertama mereka, mengharuskan mereka untuk ganti vaksin.

Yong mengatakan hasil awal dari penelitiannya pada 40 subjek menunjukkan suntikan vaksin Sinovac yang tidak aktif diikuti oleh salah satu vaksin vektor virus AstraZeneca menghasilkan penumpukan antibodi yang serupa dengan penerima dua dosis suntikan AstraZeneca.

Otoritas kesehatan Thailand mengatakan bahwa petugas kesehatan akan menerima suntikan booster AstraZeneca atau Pfizer, setelah 618 dari lebih dari 677.000 tenaga medis yang menerima dua dosis Sinovac dinyatakan positif Covid-19.

Dari 618 yang dinyatakan positif, hanya dua yang sakit parah, termasuk satu perawat yang meninggal.

Thailand mengumumkan pada Senin (12/7/2021) bahwa kombinasi akan diadopsi. Tetapi beberapa kritikus menyebut itu berisiko.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/20/070400965/11-negara-yang-berencana-atau-sudah-memutuskan-mencampurkan-dosis-vaksin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke