KOMPAS.com - Bagi banyak orang, kehadiran kucing di dekatnya mampu menciptakan kenyamanan dan kebahagiaan. Begitu juga yang dirasakan kucing, ia akan sangat nyaman berada di dekat orang yang mengasihinya.
Oleh sebab itu, banyak pemilik kucing betah bermain bahkan tidur bersama kucing pada malam hari.
Dilansir dari Healthline melalui KOMPAS.com, Co-Founder Tuck.com, Bill Fish mengatakan, tidur bersama kucing memang dapat memberi kenyamanan secara fisik dan emosional.
"Tidur bersama kucing juga bisa mengurangi stres. Mendengarkan ritme napas kucing dapat memberikan kita perasaan nyaman dan membantu lebih cepat tidur," ujarnya.
Akan tetapi, terdapat setidaknya 4 risiko tidur bersama kucing pada malam hari yang harus diketahui, yakni:
1. Mengganggu tidur
Menurut pendiri 911 VETS, Dr Steve Weinberg, kucing berpotensi mengganggu tidur pemiliknya pada malam hari. Kebanyakan kucing adalah hewan nocturnal, sehingga aktivitasnya pada tengah malam dapat membuat pemiliknya terbangun saat tidur.
"Banyak kucing senang bermain di balik selimut, menggaruk-garuk benda atau bahkan menggigit kaki manusia," kata Steve.
"Masalah lainnya adalah jika kita alergi bulu kucing atau kucing memiliki kutu yang tak terkendali sehingga membuat kita bisa ikut tergigit," imbuhnya.
2. Membahayakan bayi
Staf dokter hewan dari Petplan Pet Insurance, Dr Jennifer Maniet, tidur bersama kucing bisa membahayakan jika ada bayi di rumah.
Ada kemungkinan yang tidak bisa dianggap remeh, kucing secara tidak sengaja membuat bayi tercekik karena tidur di dada atau wajahnya pada malam hari.
Selain itu, jika kucing kaget atau ketakutan, bayi memiliki risiko tercakar, tergigit, atau terinjak saat hewan berbulu itu berusaha lari atau melompat.
Akibatnya, muncul juga risiko penularan penyakit dari kucing kepada bayi yang berasal dari gigitan atau cakaran itu.
3. Menimbulkan kekacauan
Berbagi tempat tidur dengan kucing mungkin bisa memicu masalah, terutama saat pemiliknya membawa kucing atau hewan peliharaan lain.
Mungkin ada kucing yang tidak peduli, namun sebagian lainnya menganggap kucing atau hewan lainnya itu sebagai ancaman. Tentu saja hal itu bisa menimbulkan kekacauan di ruang tidur.
"Membiarkan kucing terbiasa tidur di tempat tidur juga dapat menumbuhkan rasa dominasi. Kucing akan merasakan itu adalah teritorinya dan akan merasa terusik jika orang atau binatang lain berada di tempat tidur itu," kata Maniet.
4. Membawa penyakit
Tidur bersama kucing juga berisiko terhadap kesehatan. Kucing yang biasa beraktivitas di luar ruangan lebih berisiko membawa sumber penyakit, seperti kutu, cacing, nyamuk, dan sejumlah serangga lainnya.
Sumber penyakit yang dibawa kucing itu tentu berpotensi menularkan virus, bakteri, parasit, dan lainnya.
"Penting juga untuk dicatat bahwa kotak pasir kucing luar ruangan juga bisa membawa risiko penyakit bagi manusia," tegasnya.
Penyakit yang dimaksud antara lain cacing gastrointestinal, giardiasis, kurap, toksoplasmosis, hingga infeksi hantavirus. Ditambah juga potensi alergen yang dibawa.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), cara terbaik untuk mencegah risiko penyakit tersebut adalah dengan rutin membawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan imunisasi.
Cara lainnya adalah dengan menyediakan tempat tidur kucing dan tidak membiarkannya tidur bersama pemilik pada malam hari.
Selain itu, jika kucing menunjukkan gejala sakit, seperti bulu rontok, ruam kulit, bersin, batuk, muntah, hingga diare, jangan biarkan mendekat dan bawalah ke dokter hewan.
Sumber: KOMPAS.com (Nabilla Tashandra)
https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/17/161000265/4-risiko-tidur-bersama-kucing-pada-malam-hari