Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teknik Proning untuk Tingkatkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19, Ini Caranya

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membagikan informasi mengenai mekanisme atau prosedur melakukan teknik proning.

Informasi itu dibagikan melalui akun media sosialnya pada Kamis (8/7/2021).

"Apa yang bisa dilakukan pasien Covid-19 yang saturasi kadar oksigennya di bawah 94% tidak ada tabung oksigen? Para ahli menyarankan untuk belajar melakukan posisi prone atau proning," demikian narasi yang diunggah akun Twitter Pemprov DKI Jakarta.

Teknik proning dapat meningkatkan saturasi oksigen pada pasien Covid-19.

Apa itu saturasi oksigen dan bagaimana cara menaikkannya?

Saturasi oksigen adalah kadar atau tolok ukur untuk menakar besarnya kadar oksigen dalam aliran darah.

Pemeriksaan kesehatan ini penting untuk mengetahui kondisi seseorang apakah kekurangan oksigen atau tidak.

Umumnya, kondisi ini dialami oleh pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, pneumonia, kanker paru-paru, anemia, gagal jantung, serangan jantung, hingga Covid-19.

Cara mengecek saturasi oksigen

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr Alexander Ginting, mengatakan, salah satu cara untuk mengecek kadar saturasi oksigen di dalam tubuh menggunakan pulse oxymeter.

"Pulse oxymeter merupakan alat pemeriksaan saturasi oksigen yang praktis dan dapat digunakan sendiri di rumah," ujar Alex saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/7/2021).

Ia menyebutkan, alat ini berfungsi menghitung jumlah oksigen di dalam darah dengan cara mengirimkan sinar inframerah ke pembuluh darah kapiler.

Kadar oksigen dalam darah diukur dari banyak cahaya yang dipantulkan dari kapiler.

Alex menjelaskan, hasil pengukuran pulse oksimetri menggambarkan kan persentase saturasi oksigen (SpO2).

Sementara, hasil kadar oksigen darah normal dan abnormal pada pulse oxymeter adalah sebagai berikut:

Alex mengatakan, jika dibandingkan dengan blood gas analyses (AGD), alat ini memiliki toleransi kesalahan pengukuran sebesar 2 persen.

"Artinya, hasil tes kadar oksigen dalam darah bisa 2 persen lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat sebenarnya," ujar dia.

Cara pemakaian oxymeter yakni hanya ditempel di ujung jari selama 3 menit, kemudian akan muncul angka saturasi dan angka nadi orang yang diperiksa.

Sementara, untuk penggunaan AGD harus menusuk darah arteri dan diambil 10 ml darahnya.

Oleh karena itu, mengetahui kadar saturasi oksigen dalam tubuh seseorang yang sedang kesulitan bernapas penting untuk dilakukan, agar bisa melaksanakan tindakan medis lebih lanjut.

Bagaimana cara untuk meningkatkan saturasi oksigen?

Dilansir dari akun Twitter Pemprov DKI Jakarta, cara untuk meningkatkan saturasi oksigen bisa dengan melakukan teknik proning.

Proning adalah posisi tidur tengkurap pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan.

Teknik ini diterapkan pada pasien yang kadar oksigennya di bawah 94 persen, bahkan pada pasien yang menggunakan ventilator.

Tindakan ini mampu meningkatkan ventilasi dan memudahkan bernapas.

Cara melakukan proning

Selain itu, dijelaskan pula tata cara melakukan teknik proning. Ini rinciannya:

  1. Siapkan 3-5 bantal, lalu tidur tengkurap dengan satu bantal di bawah leher, satu atau dua bantal di antara dada sampai paha atas, dua bantal di bawah tulang kering.
  2. Kemudian, ubah posisi tidur menghadap ke kanan atau ke kiri.
  3. Tidur dengan posisi setengah duduk, bagian punggung sampai tengkuk diganjal bantal.

Pastikan Anda mengubah posisi berbaring tiap 30 menit dari posisi tengkurap ke berbaring sisi kanan-sisi kiri-lalu duduk sebelum kembali ke posisi pertama (tengkurap).

Hal yang perlu diperhatikan

Meski teknik proning terbilang mudah dilakukan dan sederhana, namun ada beberapa poin yang perlu diperhatikan agar manfaat proning bisa efektif dan optimal.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/09/111000865/teknik-proning-untuk-tingkatkan-saturasi-oksigen-pasien-covid-19-ini

Terkini Lainnya

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Tren
Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Tren
Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Tren
Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Tren
Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Tren
Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Tren
Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Tren
Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Tren
PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

Tren
4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

Tren
Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Tren
Istilah 'Khodam' Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Istilah "Khodam" Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Tren
5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

Tren
28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke