Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Viral Ladang Jagung Habis Dimakan Tikus dalam Satu Malam

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang memperlihatkan ladang jagung habis tak bersisa akibat dimakan tikus, viral dan menarik perhatian warganet di media sosial, Facebook.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun @Jantiko Sarung pada Senin (1/6/2021).

Lokasi ladang jagung itu disebutkan berada di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.

Dalam video tersebut, disebutkan bahwa ladang jagung seluas 2 hektare itu habis tak bersisa akibat dimakan tikus, hanya dalam waktu satu malam saja.

Lantas, bagaimana persis kejadian peristiwa tersebut?

Ratusan tikus tertangkap

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Seputih Raman Iptu Chandra Dinata membenarkan terjadinya peristiwa ladang jagung yang habis dimakan tikus dalam waktu semalam itu.

Dia mengatakan, peristiwa tersebut dilaporkan terjadi sekitar sepekan lalu oleh para petani di Kecamatan Seputih Raman.

Chandra mengatakan, kejadian itu telah ditindaklanjuti oleh dinas terkait, TNI/Polri, serta masyarakat, dengan melakukan gropyokan bersama-sama.

Untuk diketahui, gropyokan adalah kegiatan gotong-royong membasmi tikus sawah, dengan cara mengasapi lubang tempat tikus bersarang menggunakan gas belerang.

Kegiatan gotong-royong untuk menumpas tikus itu telah dilakukan pada Kamis (3/6/2021).

"Kemarin dapet 100-an (tikus) kurang lebih," kata Chandra saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/6/2021).

Populasi tikus membeludak

Chandra mengatakan, populasi tikus di kawasan tempat ladang jagung itu memang berada dalam kondisi berlebih.

"Lubang tikusnya, di setiap sawah itu luar biasa. Banyak sekali," kata Chandra.

Dia menyebutkan, penyebab membeludaknya populasi tikus itu salah satunya adalah karena lokasi ladang jagung yang berdekatan dengan perkebunan karet.

"Berdekatan dengan lahan-lahan karet. Hama-hama itu kan dari sana," kata Chandra.

Selain itu, maraknya penangkapan ular sawah juga ditengarai sebagai penyebab populasi tikus membeludak.

Berkurangnya populasi ular, yang merupakan predator alami tikus, membuat pertumbuhan populasi tikus sawah menjadi tak terkendali.

"Banyak yang nyari ular sawah masalahnya, sekarang ini. Untuk dijual. Iya akhirnya (berdampak) ke populasi tikus yang luar biasa itu," imbuhnya.

Chandra mengatakan, gropyokan akan kembali dilakukan Minggu (6/6/2021) pukul 06.00 pagi, dengan melibatkan seluruh petani di Kecamatan Seputih Raman dan instansi terkait.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/05/173100665/video-viral-ladang-jagung-habis-dimakan-tikus-dalam-satu-malam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke