Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjalanan Gojek dan Tokopedia hingga Merger Menjadi GoTo

Seperti diberitakan Kompas.com, 17 Mei 2021, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, mergernya Gojek dan Tokopedia dalam Grup GoTo menjadi hari yang sangat bersejarah dan akan menandai fase pertumbuhan berikutnya bagi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.

Gojek maupun Tokopedia, keduanya bermula dari startup yang memiliki fokus layanan yang berbeda.

Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim yang saat ini menjabat sebagai Mendikbud, bersama dengan rekannya Michaelangelo Moran, dikenal dengan aplikasi ojek onlinenya.

Sedangkan Tokopedia didirikan oleh William Tanuwijaya beserta Leontinus Alpha Edison dan dikenal dengan layanan e-commerce-nya. 

“GoTo menyatukan kekuatan dua perusahaan kebanggan Indonesia, dan mengombinasikan kebanggaan Indonesia, dan mengkombinasikan e-Commerce, layanan on-demand dan layanan keuangan untuk menciptakan ekosistem yang unik di panggung dunia,” tulis manajemen GoTo dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (18/5/2021).

Secara singkat, berikut ini perjalanan Gojek dan Tokopedia hingga akhirnya merger di bawah payung GoTo.

Pada tahun 2009 Tokopedia memulai transaksi antar konsumen (C2C). Adapun Gojek pada 2010 memulai sebagai call center untuk memesan ojek.

Pada 2015, Tokopedia memelopori pengiriman instan dengan perusahaan ride-hailing.

Sementara itu, pada 2015, Gojek meluncurkan aplikasi di smartphone dengan 4 layanan utama yaitu GoRide, GoSend, GoFood, dan GoMart

Pada 2016, Tokopedia kemudian merambah ke bisnis barang-barang digital dan teknologi finansial.

Terobosan juga dilakukan Gojek pada 2016 dengan meluncurkan GoPay dan GoCar

Selanjutnya, pada 2018, Tokopedia meluncurkan Mitra Tokopedia, sedangkan Gojek melebarkan sayap ke Vietnam dan Singapura dengan meluncurkan GoPay open loop.

Pada 2019, Tokopedia meluncurkan Toko Cabang (Fasilitas Gudang Tokopedia) dan memperkenalkan Tokopedia Salam.

Gojek menjadi Decacorn pertama di Indonesia dan membuka layanan di Thailand pada tahun 2019.

Kemudian, pada 2020, Tokopedia meluncurkan Layanan Lokal (Tokopedia Wedding, Tokopedia Parents, Tokopedia Print, dan Tokopedia Clean).

Pada tahun 2020, Gojek menyatukan aplikasi dan brand di seluruh kawasan Asia Tenggara.

Kini pada 2021, Gojek dan Tokopedia merger dalam satu payung GoTo.

"Gabungan Gojek dan Tokopedia dengan kekuatan visi dan misi yang begitu kuat, akan benar-benar mampu mendorong kemajuan bangsa," ujar William dalam unggahan media sosialnya.

Meski telah merger, Gojek dan Tokopedia akan tetap beroperasi sebagai entitas yang berdiri sendiri di dalam ekosistem Group GoTo.

William juga mengatakan, Group GoTo nantinya memiliki misi menciptakan dampak sosial berskala besar termasuk memberi kesempatan setara bagi pelaku UMKM.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/20/064022365/perjalanan-gojek-dan-tokopedia-hingga-merger-menjadi-goto

Terkini Lainnya

Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Tren
Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Tren
Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Tren
Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Tren
Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Tren
Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Tren
Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Tren
PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

Tren
4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

Tren
Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Tren
Istilah 'Khodam' Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Istilah "Khodam" Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Tren
5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

Tren
28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Tren
Profil 10 Stadion yang Menggelar Pertandingan Euro 2024 Jerman

Profil 10 Stadion yang Menggelar Pertandingan Euro 2024 Jerman

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke