Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hati-hati WhatsApp Pink, Aplikasi Palsu Pembobol Data, Ini Cara Menghindarinya

KOMPAS.com – Sebuah aplikasi palsu bernama WhatsApp Pink disebutkan mulai banyak beredar.

Link unduhan aplikasi tersebut beredar melalui pesan berantai WhatsApp. Melalui pesan tersebut pengguna akan diminta untuk mendownload aplikasi WhatsApp pink melalui sebuah tautan.

Namun alih-alih memberikan dampak perubahan WhatsApp menjadi berwarna pink, aplikasi ini dapat membahayakan ponsel. 

Aplikasi ini berbahaya karena memungkinkan peretas untuk mengakses data yang ada di ponsel.

Jangan klik WhatsApp Pink

Peneliti Keamanan Siber India Rajshekhar Rajaharia telah mengingatkan hal tersebut dalam postingan Twitternya.

“Hati-hati terhadap @WhatsApp Pink! Virus sedang menyebar di grup #WhatsApp dengan tautan unduhan APK. Jangan klik tautan apa pun dengan nama WhatsApp Pink. Akses lengkap ke ponsel Anda akan hilang. Bagikan dengan Semua .. #InfoSec #Virus
@Bayu_joo @nternet_id @tokopedia @ sanjaya.sanjaya” tulisnya.

“Setelah terinstal, aplikasi WhatsApp palsu mulai mengedarkan pesan yang berisi tautan untuk mengunduh. Tujuan peretas tampaknya mengumpulkan data pengguna sebanyak mungkin, ” tulis Rajaharia dikutip dari Gadgets 360.


Beredar luas di India

Pihaknya menjelaskan WhatsApp Pink telah menargetkan para polisi dan orang-orang media India.

Tautan tersebut awalnya dikirim kepada petugas polisi di Delhi dan Rajasthan.

Rajaharia mendapatkan informasi mengenai WhatsApp Pink tersebut dari Inspektur Polisi Delhi Data Ram Yadav yang melihat peredaran pesan palsu di salah satu grup polisi di WhatsApp.

Para penjahat ternyata menyebarkan pesan untuk mendownload WhatsApp palsu tersebut menggunakan tautan berbeda.

Meski demikian Rajasthan menyarankan untuk tak membuka tautan apapun yang mengklaim mengenai tawaran fitur baru WhatsApp yang berdampak pada tampilan.

"Siapa pun bisa mendapatkan pesan yang tidak biasa, tidak seperti biasanya, atau mencurigakan pada layanan apa pun, termasuk email, dan kapan pun itu terjadi, kami sangat menganjurkan semua orang untuk berhati-hati sebelum menanggapi atau terlibat," kata WhatsApp dalam pesan resmi yang dikirim ke Gadgets 360.

WhatsApp juga mengatakan agar orang-orang bisa menggunakan tools yang dimilliki WhatsApp yang tersedia dalam aplikasinya untuk mengirim laporan, melaporkan atau memblokir kontak

Peredaran WhatsApp palsu bukanlah yang pertama kali.

Sebelumnya juga pernah menyebar WhatsApp Gold yang dibuat oleh peretas yang dipakai untuk mendapatkan data pengguna secara illegal.


Cara menghindari aplikasi WhatsApp palsu

Sebagaimana dikutip dari Indian Express, agar tidak menjadi korban peretasan aplikasi palsu yang membayakan, berikut beberapa tipsnya:

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/26/152500365/hati-hati-whatsapp-pink-aplikasi-palsu-pembobol-data-ini-cara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke