Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memanfaatkan Lembar Koran Lama untuk Bercocok Tanam

Dengan memanfaatkan koran lama, Anda jelas akan hemat pundi-pundi. Selain juga, ikut menyelamatkan lingkungan dengan tak memproduksi banyak sampah.

Ada beberapa cara kreatif memanfaatkan koran untuk pekarangan rumah. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Mencegah rumput liar merusak tanaman

Rumput liar terkadang menyebalkan. Apalagi di musim penghujan, dimana rumput bisa tumbuh dengan subur dan cepat di sela-sela tanaman hias dan sayur Anda.

Untuk mencegahnya, Anda bisa menggunakan koran lama yang menumpuk di gudang. Caranya, cari koran yang tak berwarna, yang hanya menggunakan tinta hitam di permukaanya.

Kemudian, potong-potong koran sesuai dengan area yang ingin Anda bebaskan dari rumput liar.

Letakkan potongan-potongan koran di area yang sudah ditandai, lantas timbun dengan tanah atau media tanam.

Area yang di dalamnya ada lembaran korannya tak akan tumbuh rumput selama kurang lebih setahun lamanya, atau hingga koran membusuk menjadi kompos.

Tanah yang di atasnya diberi tumpukan koran tak akan bisa mencapai sinar matahari, sehingga benih rumput-rumputan yang ada di dalamnya tak akan bisa tumbuh.

2. Dikelola menjadi kompos

Ambil kertas koran dan potong-potong atau sobek menjadi bagian-bagian kecil. Campurkan dengan sampah rumah lainnya yang juga mengandung banyak karbon, seperti daun kering dan sisa gergajian kayu.

Siapkan wadah untuk membuat kompos, kemudian masukkan potongan koran dan bahan-bahan berkarbon lain hingga setinggi 10cm.

Bagian atasnya, letakkan sampah dapur yang mengandung banyak nitrogen seperti potongan-potongan sayur dan rumput-rumput liar, hingga setinggi 10 cm.

Buat lapisan seperti ini bertumpuk-tumpuk, berselang-seling hingga wadah terisi penuh.  Kemudian aduk dan beri sedikit air hingga lembab.

Setiap dua hari sekali bolak balik lapisan kompos, yang atas letakkan bawah dan yang bawah diletakkan di atas. Lakukan ini agar pembusukannya bisa merata.

3. Memerangkap hama tanaman

Melansir dari The Spruce, koran lama juga bisa digunakan untuk menangkap hama tanaman.

Menjelang petang, letakkan beberapa lembar koran bekas yang sudah lembab karena diberi air di sekitar tanaman pekarangan. 

Hama tanaman seperti serangga dan siput serta beberapa hewan nocturnal lain senang bersembunyi di tempat-tempat lembab.

Keesokan paginya, dijamin akan ada banyak serangga dan siput yang terperangkap masuk ke lembaran-lembaran koran bekas tersebut.

4. Membuat pot untuk pembibitan

Sobek-sobek lembaran koran kemudian rendam dalam air dengan perbandingan antara koran dan air adalah 2:1. 

Setelah semalaman, keesokan paginya lumatkan koran dengan meremas-remasnya menggunakan jari tangan atau mengaduknya menggunakan kocokan telur.

Peras koran dari air, kemudian letakkan di dalam gelas air mineral. Ratakan hingga melapisi seluruh permukaan gelas.

Setelah kering lepaskan dari gelas plastik dan pot kecil ini sudah siap digunakan untuk meletakkan benih-benih tanaman. 

5. Mempertahankan kelembaban pot gerabah

Tanaman dan tanah dalam pot gerabah atau pot terakota gampang kekeringan di musim panas. Hal ini karena pot tanah memiliki banyak pori-pori yang bisa membuat kandungan air mudah menguap.

Untuk mempertahankan kelembaban pot terakota, Anda bisa membungkus pot dengan koran bekas setelah tanaman diberi air di pagi hari.

Lembaran koran akan membuat pot terakota tetap lembab dan basah.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/10/163000765/memanfaatkan-lembar-koran-lama-untuk-bercocok-tanam

Terkini Lainnya

Penjelasan MUI soal Jatah Daging Kurban untuk Panitia Penyembelihan

Penjelasan MUI soal Jatah Daging Kurban untuk Panitia Penyembelihan

Tren
Cara Bikin Ucapan Idul Adha 2024 Pakai Aplikasi, Link Web, dan Fotonya

Cara Bikin Ucapan Idul Adha 2024 Pakai Aplikasi, Link Web, dan Fotonya

Tren
Resep Rendang Sapi Khas Minang, Sajian Istimewa Idul Adha 2024

Resep Rendang Sapi Khas Minang, Sajian Istimewa Idul Adha 2024

Tren
Polisi Jerman ke Suporter Inggris di Euro 2024: Isap Ganja Aja daripada Mabuk Bikin Rusuh!

Polisi Jerman ke Suporter Inggris di Euro 2024: Isap Ganja Aja daripada Mabuk Bikin Rusuh!

Tren
Densus 88 Tangkap Penjual Bubur Terduga Teroris di Karawang

Densus 88 Tangkap Penjual Bubur Terduga Teroris di Karawang

Tren
Tradisi Menelan Ikan Hidup di India Diklaim Bisa Sembuhkan Asma

Tradisi Menelan Ikan Hidup di India Diklaim Bisa Sembuhkan Asma

Tren
Warga AS Tangkap 'Channa Argus' Ikan Berkepala Ular, Hewan Apa Itu?

Warga AS Tangkap "Channa Argus" Ikan Berkepala Ular, Hewan Apa Itu?

Tren
Kumpulan Ucapan Selamat Idul Adha dalam Bahasa Arab dan Inggris Beserta Artinya

Kumpulan Ucapan Selamat Idul Adha dalam Bahasa Arab dan Inggris Beserta Artinya

Tren
Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 6 Tersangka Baru, Apa Perannya?

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 6 Tersangka Baru, Apa Perannya?

Tren
Tangan dan Kaki Sering Kesemutan Pertanda Apa? Ini Penyebab yang Harus Diwaspadai

Tangan dan Kaki Sering Kesemutan Pertanda Apa? Ini Penyebab yang Harus Diwaspadai

Tren
Terlalu Banyak Minum Teh dan Kopi, Ini Efek Overdosis Kafein

Terlalu Banyak Minum Teh dan Kopi, Ini Efek Overdosis Kafein

Tren
Kapan Waktu Sarapan Terbaik untuk Kesehatan Tubuh?

Kapan Waktu Sarapan Terbaik untuk Kesehatan Tubuh?

Tren
Manfaat Jalan Kaki 20 Menit Setiap Hari, Apa Saja?

Manfaat Jalan Kaki 20 Menit Setiap Hari, Apa Saja?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 16-17 Juni

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 16-17 Juni

Tren
[POPULER TREN] PTN yang Masih Buka Seleksi Mandiri | Kriteria Pasien “Gawat Darurat” yang Ditanggung BPJS Kesehatan

[POPULER TREN] PTN yang Masih Buka Seleksi Mandiri | Kriteria Pasien “Gawat Darurat” yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke