Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AstraZeneca Klaim Vaksinnya Tak Sebabkan Penggumpalan Darah

KOMPAS.com - Sejumlah negara di Eropa menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca berkaitan dengan kasus penggumpalan darah yang terjadi.

Penghentian vaksinasi ini sembari menunggu dan mendalami lagi temuan penggumpalan darah yang diduga akibat efek samping dari vaksin.

Negara-negara yang menyetop penggunaan sementara vaksin ini, diantaranya Irlandia, Denmark, Norwegia, Islandia, dan Belanda.

WHO dan European Medicines Agency (EMA) sendiri telah menegaskan vaksin AstraZeneca tidak berkaitan dengan kasus penggumpalan darah tersebut.

Lalu, bagaimana tanggapan dari AstraZeneca mengenai hal ini? Simak selengkapnya berikut ini.

Klaim tak ada bukti

Menindaklanjuti hal itu, Minggu (14/3/2021), AstraZeneca menyatakan telah melakukan peninjauan terhadap data dari penerima vaksin.

Dari peninjauan yang dilakukan, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya peningkatan risiko penggumpalan darah akibat vaksin yang mereka kembangkan.

Mengutip Reuters, Senin (15/3/2021), perusahaan tersebut meninjau data dari lebih 17 juta orang di Inggris dan Uni Eropa yang telah divaksinasi menggunakan produknya.

"Tinjauan yang cermat terhadap semua data keamanan yang tersedia dari lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di Uni Eropa dan Inggris dengan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia, di setiap kelompok usia yang ditentukan, jenis kelamin, kelompok atau di negara tertentu," tegas AstraZeneca dalam pernyataan resmi.

Perusahaan menyebut sejauh ini terdapat 15 kasus trombosis vena dalam dan 22 peristiwa emboli paru yang telah dilaporkan.

Jumlah itu sama dengan kasus yang terjadi pada vaksin-vaksin berlisensi lainnya.

Dari pengujian tambahan yang dilakukan perusahaan dan otoritas kesehatan Eropa, mereka mengklaim tidak menunjukkan sesuatu yang mengkhawatirkan.

Laporan keamanan bulanan pun selanjutnya akan dipublikasikan di situs web EMA pada minggu berikutnya.

Menyayangkan penghentian vaksinasi

Terkait penghentian penggunaan vaksin AstraZeneca di sejumlah negara, pakar pengendalian penyakit menular asal Inggris Dr Peter English menyayangkan penghentian tersebut.

"Sangat disesalkan bahwa negara-negara itu menghentikan vaksinasi dengan alasan kehati-hatian, itu berisiko menimbulkan kerugian nyata pada tujuan vaksinasi banyak orang demi memperlambat penyebaran virus, dan untuk mengakhiri pandemi," kata dia.

Terlepas dari sikap sejumlah negara untuk menjeda pemberian vaksin AstraZeneca, Kepala Keamanan Vaksin di Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA), Dr. Phil Bryan menyerukan orang-orang tidak takut atau ragu saat harus divaksin.

"Orang-orang harus tetap pergi dan mendapatkan vaksin Covid-19 ketika diminta untuk melakukan vaksinasi," ujar dia, dilansir dari BBC (15/3/2021).

https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/16/090900865/astrazeneca-klaim-vaksinnya-tak-sebabkan-penggumpalan-darah

Terkini Lainnya

Bisakah Naik Kereta Api atau Pesawat jika KTP Hilang?

Bisakah Naik Kereta Api atau Pesawat jika KTP Hilang?

Tren
Daftar Top Skor EURO Sepanjang Masa, Cristiano Ronaldo Kokoh di Puncak

Daftar Top Skor EURO Sepanjang Masa, Cristiano Ronaldo Kokoh di Puncak

Tren
3 Cara Cek Estimasi Keberangkatan Haji, Ada 221.000 Kuota untuk 2025

3 Cara Cek Estimasi Keberangkatan Haji, Ada 221.000 Kuota untuk 2025

Tren
Sering Kesemutan seperti Tersetrum, Wanita Ini Ternyata Idap Kanker Darah

Sering Kesemutan seperti Tersetrum, Wanita Ini Ternyata Idap Kanker Darah

Tren
Kisah 'Man from Taured' yang Pernah Hebohkan Jepang, Klaim Berasal dari Dunia Paralel

Kisah "Man from Taured" yang Pernah Hebohkan Jepang, Klaim Berasal dari Dunia Paralel

Tren
Suplemen yang Perlu Dikonsumsi Wanita Berusia 50 Tahun ke Atas

Suplemen yang Perlu Dikonsumsi Wanita Berusia 50 Tahun ke Atas

Tren
Ramai soal Daftar 'Makeup' China Disebut Mengandung Karsinogen, Ini Kata BPOM

Ramai soal Daftar "Makeup" China Disebut Mengandung Karsinogen, Ini Kata BPOM

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Peserta SNBT Tunarungu Gagal Lolos Usai Diminta Lepas Alat Bantu Dengar | Kata KAI Services soal Makanan Kedaluwarsa di Kereta

[POPULER TREN] Peserta SNBT Tunarungu Gagal Lolos Usai Diminta Lepas Alat Bantu Dengar | Kata KAI Services soal Makanan Kedaluwarsa di Kereta

Tren
Daftar Pemain Tertua dan Termuda Euro 2024, Ada Pepe

Daftar Pemain Tertua dan Termuda Euro 2024, Ada Pepe

Tren
7 Suplemen yang Bermanfaat untuk Memperbaiki Kualitas Tidur, Apa Saja?

7 Suplemen yang Bermanfaat untuk Memperbaiki Kualitas Tidur, Apa Saja?

Tren
Sering Mual Setelah Begadang? Ternyata Ini 3 Penyebabnya

Sering Mual Setelah Begadang? Ternyata Ini 3 Penyebabnya

Tren
Muncul Fenomena “Heat Dome” di Amerika Serikat, Apa Itu?

Muncul Fenomena “Heat Dome” di Amerika Serikat, Apa Itu?

Tren
Wanita Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Gym, Pakar: Idealnya Posisi 'Treadmill' Menghadap Jendela

Wanita Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Gym, Pakar: Idealnya Posisi "Treadmill" Menghadap Jendela

Tren
110 Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Fortune 2024, Ada Pertamina dan MIND ID

110 Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Fortune 2024, Ada Pertamina dan MIND ID

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke