Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jatuh Cinta Pengaruhi Nafsu Makan dan Bikin Berkeringat, Kok Bisa?

KOMPAS.com - Hari ini, 14 Februari, merupakan momen perayaan Hari Kasih Sayang atau Hari Valentine.

Mereka yang merayakannya, biasanya mengungkapkan perasaan cintanya kepada sesama dengan berbagai cara.

Berbicara tentang cinta, mungkin kita pernah mendengar bahwa orang yang tengah merasakan jatuh cinta akan mengalami sejumlah perbedaan dalam dirinya.

Misalnya, berkurangnya nafsu makan dan berkeringat tanpa alasan yang jelas.

Ternyata, ada alasan secara ilmiah kenapa orang yang sedang jatuh cinta mengalami banyak perubahan.

Nafsu makan

Entah karena terlalu senang dan berlarut memikirkan si dia, atau karena alasan yang lain, ada yang nafsu makannya terpengaruh saat sedang jatuh cinta.

Ternyata, ilmu pengetahuan menyediakan jawaban untuk perubahan yang satu ini.

Mengutip CNN, 12 Februari 2016, kehilangan nafsu makan merupakan hal yang wajar sebagai sinyal yang diberikan oleh tubuh ketika kita jatuh cinta pada seseorang.

Seorang seksolog klinis dan terapis pernikahan, Dr. Kat Van Kirk mengatakan, ada sejumlah hormon yang diproduksi oleh tubuh ketika kita jatuh cinta.

Untuk hormon yang memengaruhi hilangnya nafsu makan ini bernama kortisol atau dikenal juga sebagai hormon stres.

Ya, stres juga bisa muncul bahkan ketika kita sedang jatuh cinta.

"Ketidaknyamanan saat jatuh cinta bisa jadi merupakan hormon stres kortisol yang melanda pembuluh darah di perut Anda, sehingga membuat Anda merasa mual," kata dia.

Akan tetapi, hal ini perlahan akan memudar seiring berjalannya waktu ketika kita sudah menjalani hubungan yang lebih nyaman dengan orang yang kita cinta.

Ia menyebutkan, hilangnya nafsu makan ini tidak hanya terjadi ketika awal tahapan jatuh cinta, tapi juga bisa terjadi ketika seseorang ada di hari pernikahannya.

Di antara banyaknya hidangan lezat yang tersedia, pengantin biasanya malah merasa tidak nyaman untuk makan di hari yang sesungguhnya melelahkan baginya itu.

Sementara, melansir Insider, 10 Januari 2018, hilangnya nafsu makan ini jika berlangsung dalam waktu yang lama dapat menyebabkan penurunan berat badan, berkurangnya produktivitas, dan terjadi peningkatan libido atau gairah seksual.

Dokter keluarga di Tampa General Medical Group, Dr. Castro, menyebutkan, ledakan hormon kortisol ini sesungguhnya baik jika berlangsung dalam waktu singkat, namun tidak jika berkepanjangan.

Berkeringat

Selain hilangnya nafsu makan, ternyata jatuh cinta juga bisa menyebabkan seseorang berkeringat, meski tidak dalam kondisi yang panas.

Keringat terutama akan muncul di permukann telapak tangan.

Dijelaskan, keringat yang muncul merupakan hasil akhir dari kerja tubuh yang berlebihan akibat adanya bahan kimia bernama monoamina.

Hal itu merupakan bahan kimia otak yang mengirim pesan ke seluruh bagian tubuh.

Bahan kimia ini biasanya juga muncul setelah kita mengonsumsi cokelat atau stroberi.

Dengan keberadan monoamina ini, Anda menjadi begitu bersemangat saat memikirkan tentang orang yang tengah Anda cintai dan tangan pun menjadi berkeringat tanpa disadari.

Untuk menghindari kesan yang kurang baik, berjabat tangan dengan orang yang Anda sukai bisa dihindari dan digantikan dengan sapaan yang lain.

Ingat, telapak tangan Anda sedang berkeringat meski tidak ada faktor cuaca yang membuatnya menjadi wajar.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/14/113800965/jatuh-cinta-pengaruhi-nafsu-makan-dan-bikin-berkeringat-kok-bisa-

Terkini Lainnya

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke