Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Langsung Percaya, Waspada 8 Hoaks Seputar Vaksin Covid-19 Ini

Menjelang pelaksanaan vaksinasi Covid-19, Rabu (13/1/2021), sejumlah misinformasi seputar vaksin Covid-19 bermunculan.

Berikut beberapa informasi hoaks seputar virus corona, yang dirangkum Tim Cek Fakta Kompas.com:

1. Vaksin Sinovac disebut untuk kelinci percobaan

Informasi yang beredar di media sosial Facebook menyebutkan bahwa vaksin Sinovac hanya untuk kelinci percobaan.

Narasi yang beredar menyatakan, adanya tulisan “Only for Clinical Trial” dalam kemasan di foto yang beredar adalah bukti bahwa vaksin hanya untuk kelinci percobaan.

Vaksin Sinovac dalam narasi itu juga dikatakan mengandung formalin dan boraks.

Sekretaris Perusahaan Bio Farma Haryanto memastikan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar.

“Itu hoaks, tidak benar,” ujar Bambang dihubungi Kompas.com, Minggu (3/1/2020).

Simak penjelasan Bambang selengkapnya di sini: Hoaks Sinovac Disebut untuk Kelinci Percobaan

2. Hoaks Sinovac disebut punya efek samping memperbesar kelamin pria

Informasi yang beredar di media sosial, baik Twitter maupun Facebook, menyebutkan, vaksin Covid-19 produksi Sinovac bisa memperbesar alat kelamin pria.

Informasi itu disebarkan bersama sebuah foto tangkapan layar berupa potongan artikel yang mengaburkan maksud sebenarnya dari artikel sebuah media cetak.

Setelah dikonfirmasi, dipastikan informasi itu tidak benar.

Baca selengkapnya di sini: Hoaks Efek Samping Vaksin Sinovac Dapat Memperbesar Penis Pria.

3. Vaksin Sinovac disebut mengandung virus yang dilemahkan

Sebuah pesan yang beredar menyebutkan, vaksin Sinovac mengandung virus yang dilemahkan juga beredar di media sosial.

Bambang juga menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

Ia mengatakan, vaksin mengandung bahan antara lain virus yang sudah dimatikan atau inactivated virus. Vaksin Covid-19 sama sekali tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan.

4. Vaksin dapat mengubah genom

Informasi hoaks lainnya yang menyebut bahwa vaksin dapat mengubah genom manusia menjadi hal lain.

Ada vaksin yang menggunakan RNA, ada yang menggunakan DNA. Meskipun vaksin berasal dari RNA, genetiknya sudah terputus.

Oleh karena itu, tidak mungkin dengan tiba-tiba masuk ke gen manusia lalu mengubah manusia menjadi buaya, monyet, atau lainnya. Bambang mengatakan, para ahli sudah memperhitungkannya. 

Baca selengkapnya di sini: Vaksinasi Covid-19 Dimulai 13 Januari, Waspada 5 Hoaks Soal Vaksin Ini

5. Hoaks, vaksin mengandung vero cell dan bahan tidak halal

Beredar pula informasi yang menyebutkan, vaksin Sinovac mengandung bahan tidak halal dan vero cell.

Mengenai informasi ini, Bambang menyebutkan, vero cell adalah media tempat tumbuh virus. Namun, ia memastikan, vero cell tidak ikut ke dalam vaksin.

Vero cell digunakan sebagai media kultur karena virus akan mati jika tidak menggunakan media tersebut. 

Selengkapnya penjelasan mengenai penyebutan vaksin disebut mengandun vero cel bisa disimak pada di sini: Penjelasan soal hoaks vero cell.

Sementara itu, mengenai penyebutan vaksin Sinovac mengandung bahan tidak halal, MUI saat ini telah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin Sinovac suci dan halal

6. Vaksin disimpan di suhu dingin bisa menyebabkan manipulasi genetik

Misinformasi lainnya menyebutkan, vaksin yang disimpan pada suhu dingin minus 80 derajat celcius adalah agen terinfeksi hidup dan mengakibatkan manipulasi genetik juga sempat tersiar.

Narasi yang beredar juga menyebutkan, bahwa vaksin adalah bentuk senjata biologis untuk memodifikasi genetik manusia.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com pesan mengenai vaksin yang disimpan pada suhu dingin menyebabkan manipulasi genetik adalah hoaks.

Selengkapnya, simak di sini: Hoaks vaksin Covid-19 Sebabkan Manipulasi Genetik

7. Peserta vaksin harus punya BPJS Kesehatan

Beberapa waktu lalu, beredar informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa mereka yang disuntik vaksin Covid-19 harus memiliki kartu BPJS Kesehatan yang masih aktif.

"Gratis vaksin, tapi harus punya BPJS aktif Kayak angkot naiknya sih gratis, tapi turunnya bayar," demikian informasi yang beredar.

Informasi itu tidak benar. Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 diberikan untuk semua rakyat Indonesia dan tidak ada kaitannya dengan keanggotaan BPJS.

Selengkapnya, baca di sini: Hoaks Syarat Vaksin Covid-19 Harus Punya BPJS Kesehatan Aktif.

8. Vaksin Sinovac yang disuntikkan ke warga disebut berlabel “Only Clinical Trial”

Informasi mengenai vaksin Sinovac yang akan disuntikkan warga memiliki label “Only Clinical Trial” beredar di media sosial.

Pesan tersebut juga menyertakan tangkapan layar vaksin Sinovac berlabel “Only Clinical Trial”.

Informasi ini tidak benar. Foto yang disebarkan itu merupakan foto vaksin untuk peserta yang melakukan uji klinis fase 3.

Adapun untuk vaksinasi nasional, kemasan vaksin berbeda. 

Penjelasan selengkapnya baca pada berita ini: Hoaks, Vaksin yang Disuntikkan kepada Warga Bertulisan "Only Clinical Trial"

https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/13/110500865/jangan-langsung-percaya-waspada-8-hoaks-seputar-vaksin-covid-19-ini

Terkini Lainnya

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke