Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masih Ada Keluhan Pascasembuh dari Covid-19? Ini Penjelasan Dokter...

KOMPAS.com - Kehadiran penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus jenis baru disertai dengan berbagai informasi simpang siur.

Salah satunya menyoal kondisi organ si penyintas setelah terbebas dari infeksi, disebut akan mengalami kerusakan permanen akibat serangan virus pada sel-sel organ dalam.

Satu kasus yang diangkat oleh The Guardian, seolah menegaskan informasi yang beredar sebelumnya.

Seorang laki-laki bernama Charlie Russell (27) telah sembuh dari Covid-19 yang menyerangnya, Maret lalu. Namun, hingga kini ia masih mengalami rasa sakit seperti nyeri di dada, kesulitan bernapas, hingga pusing.

Menyikapi hal ini, dokter spesialis paru di RS Pasar Rebo yang juga ditugaskan di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta dr Eva Sri Diana membenarkan adanya rasa sakit yang masih melanda pasien meski sudah bebas dari Covid-19.

"Karena biasanya virusnya belum berikatan dengan sel sehingga tidak bergejala, tidak menyebabkan kerusakan. Kalau sudah terbentuk kecacatan, akan menyebabkan cacat permanen," kata Eva, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/9/2020).

Untuk keluhan sebagaimana dirasakan oleh Russell dalam artikel, Eva meberikan jawaban tersendiri.

"Tergantung, kebanyakan pasien setelah dinyatakan negatif tidak (lagi mengalami) sakit, tapi pasien yang sempat mengalami kerusakan paru cukup luas, apalagi sempat pakai ventilator, biasanya mengeluh dada masih terasa berat, agak sesak," jelas Eva.

"Mungkin nyeri dada itu sebagai interprestasi rasa tidak nyaman bernapas. Kalau migrain, hampir jarang pasien saya masuk dan sembuh dengan gejala ini. Mungkin ini sebagai akibat dari stres saja, karena masih trauma kena Covid," lanjutnya.

Eva menceritakan, terkadang ada pasien yg sudah sembuh dari Covid-19, namun masih menggunakan ventilator justru malah berakhir dengan meninggal.

Pasalnya kerusakan pada paru sudah terlalu luas yang menyebabkan tidak bisa difungsikan.

Berdasarkan pengalamannya sebagai spesialis paru, pasien dengan bantuan ventilator lebih dari saru minggu jarang yang bisa diselamatkan.

"Pasien yang pakai ventilator biasanya sudah jarang yang selamat. Makanya saya bersyukur sekali punya beberapa orang pasien yang selamat setelah pakai ventilator," katanya lagi.


Sembuh dari Covid-19, organ tidak bisa kembali sempurna?

Eva menjawab benar bahwa organ akan mengalami kerusakan, namun fungsinya tetap bisa dioptimalkan.

Ia pun memberi penjelasan dengan memberi analogi sederhana.

"Tubuh kita semuanya diciptakan Allah bisa berkompensasi, maka kerusakan itu walau secara bentuk ada, namun fungsinya tetap bisa dimaksimalkan. Seperti orang pincang akan tetap bisa berlari jika dilatih terus," kata dia.

Kerusakan ini hanya bisa diperbaiki dan benar-benar sembuh apabila dialami oleh anak-anak atau mereka yang masih dalam masa pertumbuhan.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/14/090500265/masih-ada-keluhan-pascasembuh-dari-covid-19-ini-penjelasan-dokter

Terkini Lainnya

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke