Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini 5 Langkah Aman Menghindari Virus Corona di Ruang Tertutup

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Satgas Covid-19 berencana membuka bioskop di DKI Jakarta dalam waktu dekat.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengklaim bioskop berkontribusi untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Hal itu karena menurut Wiku orang-orang akan merasa bahagia ketika menonton film di bioskop.

Sebelumnya, wacana pembukaan bioskop tersebut sempat muncul pada Juli lalu, tapi kemudian dibatalkan setelah WHO mengumumkan penelitian terbaru tentang virus corona yang ternyata dapat menyebar melalui udara (airborne).

Hal itu membuat ruangan tertutup rentan menjadi tempat penyebaran virus tersebut.

Lantas, adakah cara aman untuk menghindari virus corona di dalam ruangan?

Dilansir The Conversation, Senin (10/8/2020), cara terbaik untuk mencegah virus menyebar di ruangan adalah dengan menjauhkan orang yang terinfeksi.

Tetapi ini sulit dilakukan ketika diperkirakan 40 persen kasus tidak menunjukkan gejala dan orang tanpa gejala masih dapat menyebarkan virus corona kepada orang lain.

Masker dapat mencegah virus menyebar ke lingkungan, tetapi jika orang yang terinfeksi ada di dalam gedung, pasti beberapa virus akan lolos ke udara.

Menurut profesor di University of Colorado Boulder Shelly Miller, setelah virus lolos ke udara di dalam gedung, Anda memiliki dua pilihan, yaitu membawa udara segar dari luar atau membuang virus dari udara di dalam gedung.

Dia mengatakan ruangan yang paling aman adalah ruangan yang selalu memiliki banyak udara luar yang menggantikan udara pengap di dalam.

Di bangunan komersial, udara luar biasanya dipompa melalui sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (AC).

Di rumah, udara luar masuk melalui jendela dan pintu yang terbuka, selain masuk melalui berbagai celah dan celah.

Ketika udara luar masuk ke gedung/ruangan, maka akan mengencerkan kontaminasi apa pun, termasuk virus. Juga mengurangi paparan siapapun di dalamnya.

Caranya dengan menjaga jendela dan pintu tetap terbuka, menggunakan kipas angin agar udara dalam serta luar tertukar, bisa juga mengubah sistem ventilasi mekanis untuk meningkatkan jumlah udara yang dipompa.

Selain itu, menurut Miller, bisa juga mempertimbangkan untuk menggunakan pembersih udara.

Mesin itu dapat menghilangkan partikel dari udara, biasanya menggunakan filter dari serat yang dirajut rapat.

Mesin dapat menangkap partikel yang mengandung bakteri dan virus serta dapat membantu mengurangi penularan penyakit.

Pembersih yang efektif adalah yang menggunakan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA), karena filter ini menghilangkan lebih dari 99,97 persen dari semua ukuran partikel.

Tetapi di ruangan mana pun, semakin banyak orang di dalam, semakin cepat udara harus diganti.

Selain itu, berikut ini 5 langkah aman terhindar dari infeksi Covid-19 di dalam ruangan dilansir laman BBC, Kamis (27/8/2020):

1. Jika pengap, tinggalkan

Saat Anda masuk ke sebuah ruangan dan udara terasa pengap, artinya ada yang salah dengan ventilasi.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dalam ruangan tertutup dapat terjadi penularan virus melalui udara (partikel virus yang sangat kecil menetap di udara).

Menurut Direktur Teknis dari Chartered Institution of Building Services Engineers Dr Hywel Davies, jika suatu tempat tampak pengap, maka tinggalkanlah.

"Jika Anda menemukan seseorang yang terinfeksi di sebuah gedung dan Anda membawa banyak udara dari luar, Anda menipiskan materi menular apa pun yang mereka keluarkan. Anda mengurangi risiko orang lain terinfeksi," katanya.

2. Periksa AC

AC dapat mendinginkan ruangan dengan menarik udara dari ruangan, mendinginkannya, dan mengembuskannya kembali. Dengan kata lain, itu mensirkulasi udara.

Itu tidak masalah untuk kunjungan singkat tapi mungkin berisiko selama beberapa jam.

Sebuah penelitian tentang restoran di China menunjukkan AC bisa menyebarkan virus.

Satu pelanggan terinfeksi tapi tidak menyadari karena tak menunjukkan gejala pada awalnya.

Para ilmuwan memperkirakan dia melepaskan virus saat bernapas dan berbicara. Lalu virus itu disebarkan ke seluruh ruangan dengan memutar arus udara dari AC.

Sarannya adalah memilih AC yang tepat, di mana udara dapat tersirkulasi dengan baik.

3. Maksimalkan jumlah udara segar

Mengingat risiko infeksi virus corona, saran para ahli adalah memaksimalkan pasokan udara segar.

Prof Cath Noakes dari University of Leeds mengatakan memiliki 100 persen udara segar dari luar atau mendekati 100 persen adalah hal yang baik.

"Semakin banyak udara segar, semakin sedikit Anda menjalankan risiko resirkulasi virus melalui gedung," katanya.

Dalam bangunan modern yang jendelanya tertutup, bagaimana Anda bisa mendapatkan cukup udara segar?

Anda dapat mengandalkan sistem ventilasi di mana udara pengap dikeluarkan dari ruangan dan disalurkan ke unit penanganan udara atau sering kali di atap.

Di sana, udara segar dapat ditarik dari luar dan dicampur dengan udara dalam yang lama, sebelum dikirim kembali ke dalam gedung.

4. Periksa sistem ventilasi

Pada sistem ventilasi modern terdapat filter. Sering memeriksa virus di filter bisa membuat virus ditemukan lebih cepat.

Di AS, para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Kesehatan dan Sains Oregon menemukan bahwa jejak virus corona terperangkap oleh filter, tapi entah mengapa bisa lolos.

Prof Kevin van den Wymelenberg, yang memimpin proyek tersebut, percaya bahwa menyeka filter dapat mengungkapkan jika ada seseorang yang terinfeksi bekerja di sebuah gedung.

5. Hati-hati dengan konsep Covid-19

Para ahli mengatakan bahwa udara segar adalah kuncinya. Tetapi seorang spesialis dalam pemodelan pergerakan udara Nick Wirth mengatakan bahwa hal itu tidak sesederhana yang dibayangkan.

Dia khawatir jika seseorang yang terinfeksi duduk di samping jendela yang terbuka, ternyata mereka dapat menularkan virus ke orang lain melalui angin yang berembus.

"Lebih banyak udara segar secara umum lebih baik, tetapi jika mengalir secara horizontal dan penuh dengan virus, itu bisa menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan," kata dia.

Wirth mengatakan skenario itu ke Prof Cath Noakes. Dia mengatakan manfaat dari banyaknya udara segar yang mengencerkan virus akan lebih besar daripada risikonya.

Jendela yang terbuka mungkin menyebabkan lebih banyak orang menerima virus, tetapi dalam jumlah yang lebih kecil, lebih sedikit berisiko, menurutnya.

Tidak mengherankan jika ada ketidaksepakatan, karena ada banyak hal yang masih belum diketahui tentang virus tersebut.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/28/070400965/ini-5-langkah-aman-menghindari-virus-corona-di-ruang-tertutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke