Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

FSGI Catat Ratusan Guru Terkena Corona, 42 Orang di Antaranya Meninggal

KOMPAS.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyampaikan keprihatinan atas meninggalnya 35 guru di Surabaya akibat Covid-19.

Mereka menilai ini merupakan sebuah tragedi kemanusiaan yang membuat guru, sebagai garda terdepan di sekolah, menjadi korban.

Berdasarkan data yang dihimpun FSGI, sampai dengan Agustus 2020 ini, setidaknya ada 203 guru yang dinyatakan positif Covid-19 di seluruh Indonesia.

Sementara, guru yang menjadi korban meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 42 orang.

Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo mengatakan data ini bagi hanya seperti puncak gunung es, artinya kemungkinan lebih banyak guru yang tertular Covid-19 tetapi tak terdata karena rendahnya testing dan tracing.

Selain itu, tidak ada transparansi terkait data penularan Covid 19, orang yang tertular, lokasi, waktu, dan klasternya.

Kondisi tersebut, kata dia, menunjukkan perlindungan terhadap guru masih sangat lemah di masa pandemi ini.

“FSGI mencatat hingga 18 Agustus 2020, sudah ada 42 guru dan 2 pegawai tata usaha sekolah yang meninggal karena Covid-19. Padahal, sebelum pandemi saja kita sudah kekurangan guru, kalau para guru tidak dilindungi, maka potensi penularan Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan akan tinggi jika sekolah dibuka pemerintah daerah tanpa ada persiapan yang matang,” kata Heru dalam siaran persnya, Sabtu (22/8/2020).

Data per daerah

FGSI mengungkapkan data terkini terkait guru yang terinfeksi virus corona, berikut:

1. Pariaman

Di Pariaman, Sumatera Barat, FSGI mencatat ada seorang guru dan seorang operator sekolah dikonformasi positif Covid-19 pada tanggal 19 Juli 2020.

Konfirmasi itu didapati setelah dilakukan tes swab Covid-19 terhadap 1.500 orang guru di Pariaman.

Guru yang terkonfirmasi positif sempat mengajar sejak sekolah dibuka mulai dari tanggal 13 Juli 2020. Sejak 20 Juli 2020, seluruh sekolah di Pariaman ditutup kembali.

2. Padang Panjang

FSGI mengungkapkan di Padang Panjang, Sumatera Barat, juga terdapat empat orang guru di SMPN 4 Padang Panjang dan dua mahasiswa magang di SMP N 3 Padang Panjang positif Covid-19 pada 14 Agustus 2020.

2 orang guru di antaranya sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka yang dimulai 13 Agustus 2020.

Pemerintah setempat kemudian menutup SMPN 4 Padang Panjang dan dua sekolah lain yang berdekatan, yakni SMPN 3 Padang Panjang dan SMPN 2 Padang Panjang.

3. Kalimantan Barat

Per 10 Agustus 2020, dari hasil pemeriksaan tes swab terhadap 604 orang guru dan rapid test terhadap 495 siswa di Pontianak, ditemukan delapan orang guru dan 14 siswa positif Covid-19.

Kemudian, di Melawai pada 12 Agustus 2020, delapan orang guru terkonfirmasi Positiv Covid-19.

Sementara itu, pada 19 Agustus 2020, 10 orang guru pada salah satu SMP di Kabupaten Mempawah dikonfirmasi positif virus corona. 

"FSGI mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang telah menggelar test PCR bagi ratusan guru di Kalimatan Barat sebelum membuka sekolah, sehingga tindakan tersebut dapat mencegah sekolah menjadi kluster baru," kata Wasekjen FSGI Fahriza Marta Tanjung.

4. Madiun

FSGI mencatat seorang guru SMPN 1 Dilopo di Madiun, Jawa Timur, meninggal dunia pada tanggal 1 Agustus 2020 setelah melakukan perjalanan ke Solo 19 Juli 2020.

Berdasarkan hasil tes swab yang keluar tanggal 2 Agustus 2020, guru tersebut dinyatakan positif Covid-19.

5. Kudus

Seorang guru di SDN 1 Barongan Kudus, Jawa Tengah, positif Covid-19 meninggal pada tanggal 12 Agustus 2020.

Rekan kerja korban kemudian menjalani isolasi mandiri. Sebab, korban sebelumnya melaksanakan aktivitas pembelajaran daring di sekolah.

6. Rembang

Sebanyak 11 orang guru di SMKN 1 Gunem, Rembang, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19.

Konfirmasi itu diperoleh berdasarkan hasil tes swab tanggal 7 Agustus 2020.

7. Balikpapan

Di Balikpapan, Kalimantan Timur, sebayak 28 orang guru dan pegawai sekolah terkonfirmasi positif virus corona berdasarkan hasil tes swab pada 6 Agustus 2020.

8. Pati

Seorang orang guru SD swasta di Pati, Jawa Tengah, yang dikonfirmasi positif virus corona meninggal dunia pada tanggal 18 Agustus 2020.

Akan tetapi, dari penelusuran FSGI, guru tersebut tidak memiliki kontak erat dengan guru lainnya karena melakukan pembelajaran daring dari rumah.

9. Garut

Seorang orang guru SMP di Garut, Jawa Barat, positif Covid-19 berdasarkan data tanggal 20 Agustus 2020.

Guru ini memiliki kontak erat dengan rekan sejawatnya karena sempat hadir ke sekolah.

10. Payakumbuh

Per tanggal 21 Juli 2020, dua orang guru di Payakumbuh, Sumatera Barat, dinyatakan positif Covidp19.

Keduanya diduga terinfeksi di luar lingkungan sekolah.

11. DKI Jakarta

Seorang guru di salah satu SMKN di wilayah DKI Jakarta meninggal dunia karena virus corona.

Diketahui, tiga guru lain yang sempat berkontak saat kegiatan di sekolah juga dinyatakan positif Covid-19.

12. Surabaya

FSGI mencatat, per 24 Juli 2020, ada 35 orang guru di Surabaya, Jawa Timur, meninggal dunia akibat Covid-19.

Kemudian, juga ditemukan 12 orang guru di SDN Ngagel 1 Surabaya terkonfirmasi positif virus corona.

Sebelumnya, FSGI menyebut guru di Surabaya diwajibkan tetap ke sekolah untuk melaksanakan pembelajaran daring.

Selanjutnya, seorang kepala SMP N 3 Surabaya, yang sebelumnya dirawat karena diduga DBD, meninggal pada tanggal 21 Juni 2020 dengan konfirmasi positif Covid-19.

"Namun, Satgas Covid-19 Pemkot Surabaya membantah, dan menyatakan ada 137 guru positif Covid dan 4 orang guru yang meninggal," kata Fahriza.

Rekomendasi FSGI

FSGI pun mengeluarkan empat rekomendasi merujuk pada kondisi penanganan pandemi Covid-19 saat ini.

Berikut empat rekomendasi FSGI:

Pertama, Pemerintah Daerah maupun Yayasan Perguruan Swasta tidak mewajibkan guru masuk ke sekolah untuk melaksanakan pembelajaran daring selama tugas-tugas pokok sebagai guru masih bisa dilaksanakan dari rumah.

Kedua, Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, agar melakukan pengawasan yang ketat dalam proses pelaksanaan Belajar dari Rumah maupun upaya pembukaan sekolah.

Jika diperlukan, agar memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melanggar aturan, terutama dalam upaya pembukaan sekolah, dengan sanksi secara bertahap mulai dari sanksi ringan, sedang dan berat sesuai dengan tingkatan kesalahannya.

Bagi FSGI, langkah ini sangat penting mengingat kepatuhan yang rendah terhadap upaya pencegahan penularan Covid 19 di sekolah.

Langkah yang sama seperti penerapan sanksi bagi warga yang tidak memakai masker yang dilakukan oleh beberapa Pemerintah Daerah. Langkah ini juga merupakan implementasi dari Inpres Nomor 6 Tahun 2020 bagi lingkungan pendidikan.

Ketiga, agar seluruh pihak, Pemerintah, Pemerintah Daerah, sekolah, organisasi profesi, orang tua, dan masyarakat bersikap serius serta bersinergi dalam memberikan perlindungan bagi guru, terutama perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap resiko penularan Covid-19 yang mungkin terjadi di sekolah.

Keempat FSGI juga meminta Kemendikbud bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah untuk melakukan swab test atau  PCR test kepada guru-guru sebelum membuka sekolah.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/22/180300465/fsgi-catat-ratusan-guru-terkena-corona-42-orang-di-antaranya-meninggal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke