Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2.434 Kasus Virus Corona dalam Sehari, Filipina Catat Lonjakan Kasus Harian Tertinggi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Filipina melaporkan penambahan 2.434 kasus baru infeksi virus corona pada Minggu, (5/7/2020).

Lonjakan kasus tertinggi yang pernah dicatat itu menjadikan total kasus di Filipina mencapai 44.254. Filipina juga mencatat tujuh kematian baru, sehingga total kematian menjadi 1.297.

Melansir Reuters (5/7/2020) Kementerian Kesehatan mengaitkan kenaikan kasus yang luar biasa itu dengan meningkatnya aktivitas masyarakat, imbas dari pelonggaran kebijakan lockdown untuk memulihkan perekonomian.

Sementara itu, melansir Philstar (6/7/2020) dari 2.434 kasus, 1.147 merupakan fresh cases atau bersumber dari hasil tes tiga hari sebelumnya.

Sedangkan 1.287 kasus merupakan late cases atau berasal dari hasil tes lebih dari empat hari sebelumnya.

Wilayah Ibu Kota Nasional (NCR) memiliki jumlah kasus baru tertinggi dengan tambahan 440 kasus, diikuti oleh Central Visayas dengan 364 kasus.

Sebanyak 336 kasus berasal dari daerah lain, sedangkan tujuh kasus adalah repatriat.

NCR juga memiliki jumlah late cases tertinggi dengan 629 kasus, sementara 238 kasus berasal dari Central Visayas dan 420 kasus dari daerah lain.

Kasus-kasus baru didasarkan pada laporan pencapaian harian yang disampaikan oleh 58 dari 73 laboratorium operasional saat ini.

Akibat pelonggaran lockdown

Kementerian Kesehatan menghubungkan peningkatan kasus yang luar biasa dengan peningkatan kontak di antara populasi.

"Karena negara terus mengurangi langkah-langkah karantina masyarakat, kenaikan jumlah kasus hari ini mungkin disebabkan oleh peningkatan kontak di antara populasi," kata Kementerian Kesehatan.

Dari tujuh kematian yang dilaporkan, enam terjadi pada Juni. Total terdapat 1.297 kasus kematian di Filipina. 

Kementerian Kesehatan juga mengumumkan 489 pasien dinyatakan sembuh, sehingga jumlah total pasien sembuh menjadi 11.942 kasus. 

Kementerian Kesehatan juga mendorong semua perusahaan untuk "menerapkan standar kesehatan minimum di tempat mereka dan segera melaporkan pengelompokan kasus yang dikonfirmasi di tempat kerja masing-masing."

Selain itu, otoritas setempat juga terus mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti mencuci tangan dengan benar, menjaga jarak fisik, mengenakan masker, serta mengurangi perjalanan yang tidak penting.

MRT-3 kurangi jumlah kereta operasional

Menyusul terjadinya peningkatan kasus infeksi virus corona pada pekerjanya, Metro Rail Transit Line 3 (MRT-3) akan mengurangi jumlah kereta yang beroperasi mulai Senin, (6/7/2020).

Kementerian mengumumkan bahwa hanya akan ada 11 kereta yang beroperasi. Sebelumnya, pada Minggu (5/7/2020) mereka mengumumkan ada tambahan 59 personil MRT-3 yang dinyatakan positif Covid-19.

Tambahan ini menjadikan total pekerja di sektor kereta api yang dinyatakan positif Covid-19 menjadi 186 orang.

Melansir Philstar (6/7/2020) Wakil Menteri Transportasi bidang Kereta Api Timothy John Batan mengatakan kepada ABS-CBN bahwa, dari mereka yang terinfeksi, 169 adalah pekerja depot, 12 adalah personil stasiun, 3 adalah masinis kereta api dan 2 dari pusat kendali operasi.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/06/124100365/2.434-kasus-virus-corona-dalam-sehari-filipina-catat-lonjakan-kasus-harian

Terkini Lainnya

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Tren
Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Tren
Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Tren
Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Tren
Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Tren
Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Tren
Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Tren
Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Tren
PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

Tren
4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

Tren
Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Tren
Istilah 'Khodam' Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Istilah "Khodam" Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Tren
5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

Tren
28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke