Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Alami Bau Mulut Saat Puasa

KOMPAS.com - Ibadah puasa di bulan Ramadhan menjadi kewajiban bagi setiap Muslim. Selain wajib untuk memenuhi tuntutan agama, berpuasa Ramadhan juga banyak membawa manfaat bagi tubuh.

Misalnya, bisa mengurangi gula darah, mengurangi peradangan, maupun menyehatkan jantung.

Namun, di samping itu semua, ada satu hal yang kurang nyaman dialami oleh orang yang menjalani puasa yakni bau mulut. 

Nafas orang yang berpuasa memang cenderung mengeluarkan bau kurang sedap, terlebih di siang atau sore hari, ketika kita sudah lama tidak mengasup makanan atau minuman.

Terkadang kita bertanya-tanya, mengapa bau mulut masih saja terjadi padahal sudah menyikat gigi dengan bersih.

Lalu, mengapa bau mulut atau bau nafas saat berpuasa bisa terjadi?

Alasan bau mulut saat puasa

Dikutip dari artikel salah satu produsen produk perawatan mulut di Inggris, Ultredex (25/12/2018), bau mulut ini disebut sebagai hunger breath atau bau nafas yang disebabkan rasa lapar akibat tidak makan dalam jangka waktu tertentu.

Namun, ini tidak berhubungan dengan kondisi kesehatan mulut, sama sekali.

Setelah mengonsumsi makanan, tubuh akan memecah-mecah makanan tersebut menjadi molekul glukosa yang mengandung energi. Molekul-molekul tersebut lalu diedarkan atau didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

Fungsinya, untuk memungkinkan seseorang melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Akan tetapi, ketika tubuh tidak lagi menerima asupan dalam waktu yang cukup lama, tubuh tidak lagi menghasilkan molekul glukosa yang berfungsi sebagai pasokan energi kita.

Akibatnya, saat kelaparan tubuh akan memproses cadangan energi menggunakan lemak yang tersimpan di tubuh.

Nah, proses pemecahan lemak ini akan menghasilkan sesuatu yang disebut sebagai tubuh keton.

Keton inilah yang menyebabkan napas memiliki bau yang tidak sedap dan akan jelas tercium ketika seseorang berbicara atau mengeluarkan napas dari mulutnya.

Beberapa ahli juga menyebut ini sebagai napas ketosis.

Di sisi lain, biasanya air liur lah yang memegang peran penting untuk mengatasi persoalan bau mulut, dengan konsistensi cairan dan pH yang dikandungnya.

Namun, produksi air liur tubuh baru akan meningkat ketika akan makan. Sebaliknya, ketika tubuh tidak makan, maka produksi saliva ini akan menurun.

Di situlah bau mulut akan terjadi.

Masalah ini tidak mengindikasikan masalah kesehatan apapun, dan akan segera menghilang ketika kita kembali mengasup makanan atau minuman.

Cara untuk mengurangi bau mulut adalah dengan menggunakan cairan kumur, menyemprotkan cairan mulut, menjaga kebersihan mulut, dan lain sebagainya.

Sumber: UltraDEX

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/29/154300065/alasan-alami-bau-mulut-saat-puasa

Terkini Lainnya

Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Tren
NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

Tren
Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Kapan Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli? Ini Perkiraan Harga dan Cara Belinya

Kapan Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli? Ini Perkiraan Harga dan Cara Belinya

Tren
Warganet Mengeluh Kedinginan di Pagi Hari pada Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Warganet Mengeluh Kedinginan di Pagi Hari pada Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Tren
10 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi untuk Memperpanjang Umur

10 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi untuk Memperpanjang Umur

Tren
Siap-siap, KAI Buka Lowongan 23-25 Juni 2024, Lulusan SMA Bisa Daftar

Siap-siap, KAI Buka Lowongan 23-25 Juni 2024, Lulusan SMA Bisa Daftar

Tren
Harga Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg Seluruh Indonesia per 1 Juli 2024

Harga Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg Seluruh Indonesia per 1 Juli 2024

Tren
Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Jadwal Laga Indonesia Vs Singapura Piala AFF U16 2024 | Kopi Bisa Mengurangi Risiko Batu Ginjal

[POPULER TREN] Jadwal Laga Indonesia Vs Singapura Piala AFF U16 2024 | Kopi Bisa Mengurangi Risiko Batu Ginjal

Tren
Apa Itu Kartu Merah Muda yang Dipakai di Copa America?

Apa Itu Kartu Merah Muda yang Dipakai di Copa America?

Tren
Apa Perbedaan Teleskop Refraktor dan Teleskop Rreflektor?

Apa Perbedaan Teleskop Refraktor dan Teleskop Rreflektor?

Tren
Mengapa Mei Terasa Lama sedangkan Juni Cepat Berlalu? Ini Kata Psikolog

Mengapa Mei Terasa Lama sedangkan Juni Cepat Berlalu? Ini Kata Psikolog

Tren
10 Tanaman Penghasil Oksigen Saat Malam Hari, Bisa Diletakkan dalam Rumah

10 Tanaman Penghasil Oksigen Saat Malam Hari, Bisa Diletakkan dalam Rumah

Tren
Apakah Konsultasi ke Psikiater Ditanggung BPJS Kesehatan?

Apakah Konsultasi ke Psikiater Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke