Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Abaikan Saran WHO, Italia Laporkan Belasan Kematian akibat Virus Corona

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona jenis baru atau yang dikenal dengan Covid-19 terus meluas.

Per Kamis (27/2/2020) pukul 07.00 WIB, sebanyak 44 negara telah mengonfirmasi adanya virus yang penyebarannya bermula di Wuhan, China tersebut.

Sebelum Italia, Perancis diketahui merupakan negara Eropa pertama yang mengonfirmasi adanya kasus corona.

Diberitakan SCMP, Italia merupakan negara Uni Eropa pertama yang mengabaikan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait larangan penerbangan menuju dan/atau dari China saat mewabahnya virus corona di seluruh dunia.

Adapun saran dari WHO yakni negara yang ditunjuk dilarang melakukan penerbangan menuju atau dari China.

Tetapi larangan tersebut tidak diindahkan oleh Pemerintah Italia.

Akibatnya, dilaporkan ada 11 warga yang meninggal akibat terinfeksi virus corona.

Masih dari sumber yang sama, Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengungkapkan, ia mendapat pertanyaan dari beberapa warga menyoal larangan melakukan penerbangan menuju/ke China.

"Orang Italia tetap menerapkan penerbangan menuju atau ke China, dan saat ini mereka terinfeksi wabah terbesar di Eropa," ujar Matt kepada SCMP, Selasa (25/2/2020).

Adapun pusat penyebaran virus corona berada pada pusat industri dan keuangan utara di Italia.

Tercatat ada lebih dari 325 kasus, termasuk 11 kematian. Namun, sumber penularan virus yang menyerang saluran pernapasan ini masih belum dikonfirmasi.

Dari ratusan kasus tersebut, sebagian besar orang yang terjangkit penyakit ini merupakan warga Italia.

Ketidaksetujuan saran dari WHO

Sementara itu, seorang anggota dewan lokal di Kota Prato, Tuscan, Italia, Marco Wong meyampaikan bahwa tindakan memblokir penerbangan bukanlah keputusan yang bijaksana.

Menurutnya, apabila Pemerintah Italia tetap menerapkan pelarangan penerbangan, maka pemerintah jua kehilangan kemampuan untuk melacak orang-orang yang kembali dari China.

Diketahui, Kota Prato memiliki industri tekstil yang besar guna menarik pendatang/turis dari China.

Saat itu belum terkonfirmasi adanya penyebaran virus corona di lokasi tersebut.

Kemudian, pada 31 Januari 2020, Pemerintah Italia melarang orang Hong Kong, Makau, dan Taiwan masuk ke negaranya.

Kendati demikian, apa yang dilakukan Pemerintah Italian dengan mengabaikan saran dari WHO menjadi bumerang bagi negara yang terkenal dengan kuliner pasta itu.

Perdana Menteri Italia, Paolo Conte mengungkapkan bahwa jika larangan penerbangan diberlakukan menjadi tidak adil ketika negara-negara asing memberlakukan pembatasan perjalanan.

Ia tetap meyakinkan jika masyarakatnya dapat melakukan perjalanan dengan aman untuk diri mereka sendiri maupun untuk orang lain.

Menjaga perbatasan

Selain itu, Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza menyampaikan, mereka sepakat untuk menjaga perbatasan agar tetap terbuka.

Menurutnya, menutup perbatasan akan menjadi tindakan yang tidak proporsional dan tidak efektif pada saat ini.

Akibatnya, salah satu negara Eropa Timur seperti Bulgaria dan beberapa negara lain menangguhkan semua penerbangan dari Milan hingga 27 Maret 2020.

Sementara, negara di Timur Tengah yang terdampak, seperti Iran, Kuwait, dan Yordania menghadapi hambatan total ke Italia.

Pada Senin (24/2/2020), penumpang Italia di pesawat yang tiba dari Roma di Mauritius diminta kembali ke Italia atau penumpang itu harus melakukan karantina selama dua minggu.

Kemudian, Italia juga dijauhi sebagai tujuan penerbangan.

Beberapa negara, seperti Bosnia, Kroasia, Makedonia, Serbia, Irlandia, Seychelles, dan Israel semuanya telah menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke Italia, kecuali ada agenda penting.

Tak hanya itu, Perancis dan Inggris juga melakukan pembatasan penerbangan.

Langkah tersebut mendapatkan protes dari Beijing.

Tak hanya itu, Pemerintah Ceko disebut juga ikut melarang warga dari tiga kawasan tersebut masuk ke negaranya.

Larangan total

Di luar Eropa, Ibu kota Rusia, Moskow telah memberlakukan larangan total terhadap warga China dan merekomendasikan warganya untuk tidak bepergian ke China.

Berdasarkan laporan terkini, virus corona telah menewaskan 2.715 orang dan telah menginfeksi lebih dari 78.064 orang di seluruh dunia.

Penyebaran virus ini tergolong masif, dikarenakan tejadi sejumlah kematian meski pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke China.

Tak lama setelah itu, larangan penerbangan menuju dan/atau ke China pun dilakukan oleh Pemerintah Iran dan Korea Selatan.

Sebab, dua negara ini telah mengalami adanya lonjakan kasus yang begitu besar dari infeksi virus corona.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/27/145400065/abaikan-saran-who-italia-laporkan-belasan-kematian-akibat-virus-corona

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke