Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laut Lampung Menyala Biru di Malam Hari dan Berbusa di Siang Hari, Ada Apa?

KOMPAS.com – Warga Lampung sempat dihebohkan dengan fenomena air laut yang menyala biru saat malam hari baru-baru ini.

Beberapa hari kemudian, fenomena tersebut diikuti munculnya busa pada siang hari.

Fenomena tersebut dibagikan oleh beberapa netizen, di antaranya adalah akun Instagram @ayokekrui yang menampilkan video saat busa-busa berlimpah.

“Itu sekitar tanggal 19 Desember,” ujar Aries saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (28/12/2019).

Terkait fenomena tersebut Kompas.com menghubungi Hardian Sy. Prayitno selaku Kasi Pengendalian Penangkapan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung.

Pihaknya pun membenarkan adanya fenomena laut berwana biru pada malam hari di Perairan Pesisir Barat Lampung tersebut.

“Betul (terjadi, Red),” ujarnya, Sabtu (28/12/2019).

Terkait peristiwa itu, Hardian menyampaikan tim ahli Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung sudah melakukan penelitian.

“Hasilnya fenomena tersebut terjadi akibat peningkatan populasi plankton yang masif,” kata dia.

Jenis plankton

Hardian menyebut cahaya biru yang muncul berasal dari plankton jenis Gonyaulax sp.

“Gonyaulax sp termasuk dalam bioluminescence. Sifat bioluminescence itu memancarkan cahaya di air laut,” terangnya.

Ia mengatakan kejadian tersebut tidak berbahaya lantaran belum adanya deteksi racun dari plankton tersebut.

Hardian mengatakan, awalnya laut menimbulkan cahaya yang berlangsung selama 3 sampai 4 hari.

“Setelah itu menimbulkan busa. Busa ini adalah akumulasi dari kotoran-kotoran plankton yang drop atau mati,” kata Hardian.

Adapun untuk kemunculan busa juga disebutnya tidak berbahaya.

Fenomena yang terjadi di hampir semua perairan pesisir barat ini, imbuhnya baru kali pertama terjadi.

Kejadian tersebut berlangsung sekitar 17-21 Desember 2019, di mana laut menyala biru dan berubah berbusa di siang hari pada 22 dan 23 Desember 2019.

Kemarau panjang

Salah satu dampak langsung akibat fenomena di Pantai Labuan Jukung tersebut yakni pengunjung semakin ramai lantaran penasaran dengan fenomena yang terjadi.

Berdasarkan informasi nelayan-nelayan pesisir barat yang didapatkan Hardian, fenomena munculnya cahaya biru di laut umumnya terjadi sesudah kemarau panjang.

“Kapal lewat atau jaring biasanya air langsung bersinar. Dan ya ikan akan sulit. Mereka para nelayan menyebutnya kalimayi,” jelasnya.

Meski hal itu bukan hal baru akan tetapi Hardian menyampaikan untuk cahaya terang yang muncul dalam cakupan wilayah yang luas dan sampai munculnya busa, baru kali ini terjadi.

“Ya mereka kalau malam bersinar cahaya biru. Kalau siang warnanya agak kecoklatan agak butek gitu,” katanya.

Namun saat ini, fenomena tersebut sudah tidak ada lagi.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/12/29/111500565/laut-lampung-menyala-biru-di-malam-hari-dan-berbusa-di-siang-hari-ada-apa-

Terkini Lainnya

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke