Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Viral Polisi Dorong Warga karena Pakai Topi Terbalik

KOMPAS.com - Kepolisian Resor Konawe, Sulawesi Tenggara, memberikan penjelasan mengenai video viral yang beredar di media sosial khususnya Facebook pada Senin (25/11/2019).

Video yang dimaksud adalah rekaman yang memperlihatkan seorang anggota polisi terlihat mendorong seorang pria, viral di media sosial Facebook.

Narasi yang pada unggahan yang beredar menyebutkan, tindakan itu dilakukan karena sang polisi tak senang melihat pria tersebut mengenakan topi terbalik.

Benarkah peristiwa yang terjadi seperti narasi yang beredar? Berikut klarifikasi yang dilakukan Kompas.com.

Narasi yang beredar

Salah satu akun yang mengunggah video menyertakan narasi bahwa peristiwa di dalam video terjadi karena ada larangan memakai topi terbalik.

"Jangan pake topi ke belakang.. Dilarang, mungkin ada undang2nya.. Ada yg tau kronologisnya, yg bisa jelaskan".

Hingga hari ini, Jumat (29/11/2019) pukul 15.30 WIB, video yang diunggah oleh pemilik akun Facebook Abdul Haladi itu sudah dibagikan lebih dari 21.000 kali dan mendapatkan 277 komentar.

Kompas.com mengklarifikasi kebenaran informasi tersebut dengan menghubungi pihak Polres Konawe.

Kasubbag Humas Polres Konawe Ipda Alboin Lubis membenarkan kejadian tersebut terjadi di lingkungan Polres Konawe.

Menurut dia, kejadian itu terjadi sepekan lalu, Kamis (21/11/2019).

"Jadi saat itu terdapat dua orang yang masuk ke Polres Konawe untuk bertemu Kasat Intel. Namun, saya tidak tahu apa yang dibahas," ujar Alboin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/11/2019).

Alboin menyebutkan, kedua orang itu dari sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang sering mendatangi Polres Konawe.

Secara aturan, setiap pengunjung di Polres Konawe harus meninggalkan kartu tanda penduduk (KTP) asli di pos penjagaan.

Akan tetapi, salah seorang dari keduanya dianggap tidak sopan saat meletakkan KTP yang akan ditinggal di pos.

"Salah satu orang yang dari LSM tersebut cara meletakkannya itu dilempar ke arah kotak yang digunakan untuk wadah KTP tersebut," jelas dia.

Setelah melempar KTP-nya, orang tersebut membalikkan topi yang ia pakai.

Melihat tindakan ini, seorang anggota polisi bernama Aipda Wigi yang saat itu berjaga menghampiri orang tersebut dan memperingatkan untuk tidak melempar dan membalikkan topinya.

Menurut dia, anggota tersebut saat ini bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Konawe.

Peristiwa ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Pada malam hari setelah kejadian tersebut, kami sudah mendatangi rumah orang dari LSM tersebut dengan tujuan menyelesaikan permasalahan itu. Dia (orang dari LSM) juga meminta maaf serta mengakui bahwa dirinya kurang sopan," ujar Alboin.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/30/101300065/-klarifikasi-viral-polisi-dorong-warga-karena-pakai-topi-terbalik

Terkini Lainnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke