Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Berakhirnya Aksi Terorisme Mematikan di Mumbai

Pihak keamanan India berhasil melumpuhkan seorang militan terakhir di Hotel Taj Mahal, Mumbai.

Akibat serangan terorisme yang berlangsung sejak 26 November tersebut, 195 orang meninggal, termasuk di antaranya 20 pasukan keamanan dan 26 warga asing.

Sementara itu, sembilan dari sepuluh orang pelaku teror ditembak mati di lokasi dan satu orang diamankan polisi.

Bagaimana kisahnya?

Kronologi

Tak ada yang mengira bahwa hari itu menjadi hari paling mencekam bagi penduduk Mumbai.

Dikutip dari Britannica, pada 26 November 2008, 10 pria bersenjata otomitasi dan membawa granat menyebar ke beberapa tempat umum di bagian selatan Mumbai.

Mereka datang ke Mumbai menggunakan kapal speedboat.

Mumbai sendiri terletak di pesisir Laut Arab sehingga menjadikan kota itu sebagai gerbang masuk ke India.

Kesepuluh orang itu menargetkan warga sipil di berbagai tempat umum, seperti Stasiun Kereta
Chatrapati Shivaji, Kafe Leopold, dua rumah sakit, dan gedung teater.

Aksi pertama dimulai sekitar pukul 22.30 di sejumlah lokasi yang berbeda.

Dua orang mahasiswa dari Australia David Coker (23) dan Katie Anstee (24) menyebutkan, tembakan senjata otomatis menerjang Kafe Leopold ketika mereka baru saja memesan makanan.

"Kami baru saja memesan makan dan minum, tiba-tiba ada suara seperti petasan. Suasana kacau karena orang-orang berteriak dan berlarian. Banyak yang jatuh ke lantai. Darah di mana-mana," kata Coker, dikutip dari Harian Kompas, 28 November 2008.

Selesai melakukan aksi itu, sebagian dari mereka bergerak ke tiga lokasi selanjutnya, yaitu Nariman House (pusat komunitas Yahudi), Hotel Oberoi Trident, dan Hotel Taj Mahal Palace & Tower.

Di kedua hotel mewah bintang lima tersebut, para teroris menyandera ratusan orang di dalam hotel.

"Mereka mengincar orang asing karena yang dicari orang yang memegang paspor Inggris dan AS. Kami digiring ke atap. Tetapi saya berhasil lari lewat pintu darurat ketika sampai di lantai 18," kata warga Inggris, yang merupakan tamu Hotel Taj, Rakesh Patel.

Butuh waktu berhari-hari untuk melumpuhkan semua teroris dan membebaskan para sandera.

Hotel yang menjadi andalan Kota Mumbai itu dipenuhi mayat yang bergelimpangan di lantai.

Hingga 28 November 2008, Hotel Taj Mahal dan pusat komunitas Yahudi masih mencekam.

Komandan Unit Elite Pasukan Komando Angkatan Laut mengakui kesempurnaan perencanaan dan operasi militer kelompok itu.

"Mereka kenal betul seluk-beluk hotel. Mungkin mereka sebelumnya sudah menyurvei hotel ini," kata Komandan itu, dikutip dari Harian Kompas, 29 November 2008.

Hingga akhirnya aparat dari satuan bernama Elite Black Cat menembak mati empat militan setelah terjadi pertarungan genting di koridor, kamar-kamar, dan balai-balai pertemuan Hotel Taj Mahal.

Di tengah spekulasi tersebut, sebuah kelompak yang menamakan dirinya sebegai Deccan Mujahidin mengaku bertanggung jawab atas serangan di Mumbai.

Mereka mengirim e-mail atas klaim itu kepada sejumlah media India.

Dikutip dari Britannica, klaim tersebut berhasil dipatahkan setelah melacak e-mail yang bersangkutan dan tak ditemukan adanya kelompok tersebut.

Pemerintah India kemudain menuding kelompok itu berasal dari Pakistan, mengingat mereka datang dari laut.

Pejabat dan media India menyebut kapal cepat yang digunakan militan itu merupakan indikasi bahwa penyerang datang dari Kota Karachi, Pakistan.

Harian Kompas, 2 Desember 2008, menuliskan, media massa India menuduh Lashkar-e-Taiba yang pernah dibina oleh intelijen Pakistan, terlibat dalam aksis terorisme.

Tuduhan itu langsung dibantah oleh Lashkar-e-Taiba. Mereka berdalih bahwa kelompoknya tidak membunuh warga sipil yang tidak bersalah.

"Kami sama sekali tidak terlibat. Kami tidak membunuh warga sipil yang tidak bersalah. Ini tindakan kelompok militan Hindu yang sengaja menyebar teror kepada Muslim," kata juru bicara kelompok itu, Abdullah Ghaznavi.

Meski demikian, pemerintah India tetap meyakini bahwa kelompok itu merupakan dalang di balik aksi teror mematikan di Mumbai.

Aksi saling tuduh ini membuat hubungan India-Pakistan semakin memanas.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/29/060300365/hari-ini-dalam-sejarah--berakhirnya-aksi-terorisme-mematikan-di-mumbai

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke