Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Arta Kuliah di Harvard, Mengajar Tari Bali di AS, hingga Didanai MIT

Arta menceritakan, pengalamanannya mengajarkan salah satu kebudayaan Indonesia tersebut difasilitasi oleh Indonesian Community of New England, Inc (ICONE Inc).

"Musim semi semester lalu, saya mendapatkan kesempatan melatih tari Bali untuk masyarakat di area Boston," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/11/2019).

Tak hanya menjadi pelatih saja, Arta beberapa kali tampil di sejumlah festival kebudayaan di Boston.

Menurut Arta, kebisaannya menari Bali dimulai sejak dirinya berada di bangku kelas 3 sekolah dasar.

Bakatnya tersebut terus tumbuh dan terasah hingga dirinya berada di bangku sekolah menengah atas.

Namun, lanjut Arta, ia sempat vakum ketika menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Proyek Massachusetss Institute of Technology (MIT)

Arta juga turut dalam proyek yang didanai oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT), salah satu universitas terbaik di dunia berdasarkan QS World University Rankings 2019.

Saat ini, ia tengah menyelesaikan kelas di MIT D-Lab dengan program fokus ke women's helath empowerment.

Sebagai bagian dari MIT D-Lab, mahasiswa diberikan dukungan baik moral dan material untuk proyek-proyek yang tengah digarap.

"Disamping in-class session, kami juga mendapatkan kesempatan untuk menyusun proyek yang nantinnya akan diimplementasi disaat winter break (akhir Januari)," ujar Arta.

Proyek tersebut fokus pada menstrual hygiene bagi remaja di Oyugis, Kenya.

Peneliti Harvard

Selain didanai MIT, Arta juga pernah menjadi bagian tim peneliti Harvard University untuk proyek Social Technology for Elderly Care in China.

Dalam waktu kurang lebih delapan bulan, Arta dan timnya mendapatkan pengalaman isu tersebut, dan berkunjungan ke China untuk melakukan penelitian.

"(Kami) bertemu dengan berbagai stakeholders. Isu ini merupakan isu yang akan dihadapi banyak negara termasuk Indonesia dikemudian hari. Saya berharap dari pengalaman ini kelak dapat memberi kontribusi untuk Indonesia," papar dia.

Beberapa waktu lalu, Arta dan tim juga menerima hibah dari Harvard Initiative for Learning and Teaching untuk proyek yang berfokus pada kesehatan mental di Indonesia.

"Kami berharap proyek ini segera dapat diimplementasikan," ucap dia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa

Alumni SMA Negeri 2 Tabanan, Bali ini didapuk untuk mewakili Inodnesia dalam World Youth Forum 2018 di Egypt.

Tahun ini, Arta kembali menjadi wakil Indonesia dalam acara yang sama, World Youth Forum 2019.

Prestasi lain yang diukir Arta yakni memperoleh penghargaan The Ambassador's Award for Excellence 2019, di mana penghargaan tersebut diberikan "in recognition of outstanding academic and non-academic excellence, leadership and dedication in the United States of America".

Arta berpesan, mewujudkan mimpi harus dibarengi dengan doa dan usaha.

"Saya ingin menyakinkan rekan-rekan di luar sana bahwa dengan modal usaha, doa dan hasrat untuk menjadi lebih baik, kita akan selalu mendapatkan jalan untuk mewujudkan apa yang kita inginkan," pungkas dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/09/200000865/cerita-arta-kuliah-di-harvard-mengajar-tari-bali-di-as-hingga-didanai-mit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke