Politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menyalahkan maraknya politik uang sehingga menyebabkan raihan suara Golkar pada pemilu legislatif tidak mengalami kenaikan.
Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari menganggap maraknya politik uang selama Pemilu Legislatif 9 April 2014 dapat menjadi gambaran akan gagalnya parlemen dalam lima tahun ke depan.
Pemantau pemilu Kemitraan mengungkapkan, praktik politik uang pada Pemilu 2014 terjadi lebih masif, vulgar, dan brutal dibandingkan pemilu terdahulu. Bukan hanya melibatkan peserta pemilu dan pemilih, tetapi juga penyelenggara pemilu.
Praktik politik uang mendominasi laporan dugaan pelanggaran pidana pemilu yang diteruskan Badan Pengawas Pemilu ke Polri. Hingga 19 April 2014, setidaknya ada 48 kasus politik uang yang diterima Polri.