Pemerintah mengkhawatirkan harga minyak dunia yang rendah, dan memaksa perubahan asumsi harga Indonesia Crude Price (ICP) dari usulan awal sebesar 70 dollar AS per barel, menjadi 60 dollar AS per barel.
Perusahaan tambang raksasa berbasis Amerika Serikat, PT Freeport Indonesia selama 1992 hingga 2013 menyumbangkan kontribusi kepada pemerintah Indonesia sebesar 15,235 miliar dollar AS.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyusun empat skenario menyusul turunnya harga minyak dunia, yang menyentuh level di bawah 50 dollar AS per barel.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi penerimaan dari miyak dan gas bumi (migas) melebihi target.