Seseorang dengan hiperinsulinemia cenderung mengalami obesitas. Selain obesitas, mereka juga mudah sekali merasa lapar.

Obesitas anak dalah penyakit yang kompleks sehingga orangtua sebaiknya melakuka pencegahan sejak dini.

Pakar Kedokteran Anak Universitas Airlangga (Unair) menjelaskan tanda anak mengalami obesitas serta upaya pencegahan obesitas anak.

Obesitas anak menimbulkan risiko sindrom metabolik saat menginjak usia remaja pada rentang 13 hingga 18 tahun.

Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018 menyebutkan prevalensi angka obesitas mengalami kenaikan secara signifikan hingga 21,8%. Padahal, ada banyak bahaya yang bisa timbul akibat obesitas, mulai dari penyakit kasdiovaskular, penyakit gula, hingga ginjal. Mengubah pola makan saja tak cukup untuk mengatasi obesitas, perlu dilakukan pemeriksaan secara medis hingga psikolog untuk menentukan pola diet yang tepat. Lalu, seperti apa diet yang tepat untuk para penderita obesitas? Simak selengkapnya dalam video berikut ini. 0:00 Intro 0:26 Opening 1:58 Berat Badan yang Dikategorikan Obesitas 2:31 Obesitas Kategori Penyakit 3:14 Data CISDI Terhadap Kasus Angka Obesitas 4:15 Kasus Obesitas Anak di Bekasi 7:05 Metode Diet yang Aman Secara Medis 8:01 Cara Mengukur Kalori yang Keluar dan Masuk bagi Penderita Obesitas 9:08 Alasan Penderita Obesitas Sulit Menurunkan Berat Badan 9:39 Saran Bagi Penderita Obesitas saat Ingin Menurunkan Berat Badan 10:33 Closing Produser : Lusia Kus Anna Videographer : Antonius Aditya Mahendra Video Editor: Andre Irwanto Kreatif: Niken Monica #Obesitas #BahayaObesitas #CaraMenurunkanBeratBadan #DietBagiPenderitaObesitas #DietyangAman #DataObesitas #ObesitasAnak #ObesitasRemaja #RisikoPenyakitObesitas #MakanandanMinumanBerpemanisDalamKemasan #CISDI #SehatYuk #Kompascom