KOMPAS.com - Gemuk memang menggemaskan terlebih untuk anak-anak, tapi kondisi ini bisa menimbulkan risiko kesehatan, salah satunya obesitas atau kelebihan berat badan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.
Obesitas dalam tahap lanjut dapat berdampak terhadap beberapa penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Sebenarnya, terdapat tanda anak-anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Apa saja yang harus diketahui?
Baca juga: Hati-hati, Makanan Ultra Proses Sebabkan Anak Obesitas Saat Dewasa
Perlu diketahui, anak dengan obesitas cenderung tetap obesitas hingga dewasa. Banyak kondisi komorbid yang berhubungan dengan obesitas anak seperti gangguan metabolisme, kardiovaskular, ortopedi, neurologis, hati, paru, dan ginjal.
Semua anak yang mempunyai berat badan ekstra termasuk dalam obesitas, karena beberapa anak memang mempunyai kerangka tubuh lebih besar dari rata-rata dan biasanya membawa jumlah lemak tubuh yang berbeda pada berbagai tahap perkembangannya.
Gejala obesitas anak mungkin tidak diketahui dari penampilan, tapi berat badan yang melebihi angka normal dapat menjadi tanda awal obesitas pada anak.
Melansir laman Endocrine, selain berat badan yang berlebihan, gejala obesitas anak dapat berupa:
Sementara itu, Kemenkes menuliskan beberapa ciri atau tanda anak-anak mengalami obesitas antara lain:
Baca juga: Studi: Kasus Anak Stunting hingga Obesitas Masih Tinggi di Indonesia