Sekitar 2010, Anas memberikan uang Rp 200 juta kepada Nazaruddin sebagai uang muka pembelian Harrier yang harganya sekitar Rp 650 juta. Sisa pembayarannya, ditalangi Nazaruddin.
"Yang itu bisa mengantarkan dia (Nazaruddin) jadi bendum abadi di Demokrat. Yang dijelaskan Nazaruddin kepada saya adalah dia perlu bantuan saya untuk mewujudkan itu," kata Lilur.