Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai lembaga swadaya masyarakat bertugas menghimpun data dan menganugerahkan prestasi masyarakat Indonesia.

Azka Alfi adalah ilustrator muda Temanggung, Jawa Tengah yang karyanya dipakai klub-klub sepak bola Eropa. Keterampilan sarjana teknik elektro ini didapatkan dari kegemarannya menggambar. Azka menjawab keragu-raguan profesi menggambar untuk penghidupan. Azka Alfi mengikuti jejak Singgih S Kartono asal Temanggung, pembuat Spedagi, yang membuktikan bahwa karya dari desa juga dapat dihargai oleh orang di luar desa hingga di luar negeri. Azka Alfi mendapat penyemangat dari Muklay di episode Beginu yang mengatakan ‘Kalau mau main, jangan main-main’. Azka Alfi merupakan sosok muda yang suka belajar. Ia banyak mengambil pelajaran tentang kehidupan dari orang-orang di sekitarnya. Azka menjadikan kedekatannya dengan orang tua sebagai energi untuk tetap produktif berkarya dari desa. Tidak seperti kebanyakan orang, Azka justru terbalik, menjadikan kota sebagai pelarian ketika mencari inspirasi ide-ide kreatif yang ia butuhkan. Simak obrolan Azka Alfi dengan Wisnu Nugroho di @Beginu Season 6 Episode hanya di Youtube Kompas.com! Dengarkan podcast BEGINU di Spotify melalui https://bit.ly/beginupodcast #beginu #wisnunugroho #azkaalfi #thegandrungs #kcm #jernihmelihatdunia

Meninggalkan ego demi meraih potensi yang lebih besar, Kevin Aluwi (CEO Gojek) dan William Tanuwijaya (CEO Tokopedia) melahirkan GoTo perusahaan merger terbesar se-Asia Tenggara yang murni didirikan melalui komunikasi virtual. Kemiripan visi, misi, kepercayaan, dan konsistensi menjadi landasan penggabungan dua layanan platform raksasa nasional ini. Berawal dari niat membuka peluang yang sama untuk setiap orang, mereka berhasil mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Bagi Kevin Aluwi, penting untuk meluruskan persepsi yang keliru, tentang ojek di mata investor, mitra, dan pengguna dengan menunjukkan kenyataan yang lebih baik. Pasalnya, hal yang paling penting saat membangun usaha adalah membangun kepercayaan. Begitu juga dengan William Tanuwijaya yang percaya bahwa semua orang baik sampai mereka terbukti sebaliknya. Kepercayaan itu membuat orang sadar bahwa dunia ini penuh dengan orang baik. Meski sudah merambah ke dunia internasional, menyesuaikan dengan kebutuhan lokal tetap menjadi jangkar GoTo dalam mendorong pemerataan ekonomi secara digital di seluruh Indonesia.

Tomy Wibisono adalah sosok pencinta buku yang mewujudkan mimpinya untuk mendirikan toko buku. Hal tersebut menjadi cara Tomy memuliakan buku yang kemudian menjadi filosofi toko bukunya, Toko Buku Akik. Nama ‘akik’ dipilih sebagai bentuk protes terhadap tren batu akik yang sempat menjamur, orang lebih memilih batu ketimbang membaca buku. Saat memulai toko buku sebagai usaha rintisannya, Tomy terbilang cukup gigih dan berani. Berkat pertemuannya dengan Remy Sylado, Tomy mendapatkan dorongan untuk melakukan perjalanan sepi ini dan menghabiskan stok salah mumpung masih berusia muda. Berawal dari jualan online, kini Toko Buku Akik dapat dikunjungi secara fisik di Jogja. Toko Buku Akik fisik ini menjadi representasi dari sebuah ‘browsing experience’ yang dibangun oleh Tomy untuk menyenangkan pengunjung. Tomy berharap adanya Toko Buku Akik membuat pengunjung ikut memuliakan buku layaknya orang-orang yang memuliakan batu akik. Simak obrolan Tomy Wibisono Pendiri Toko Buku Akik dengan Wisnu Nugroho di @Beginu Season 6 Episode 14 hanya di Youtube Kompas.com! Dengarkan podcast BEGINU di Spotify melalui https://bit.ly/beginupodcast #beginu #wisnunugroho #tokobukuakik #thegandrungs #kcm #jernihmelihatdunia

Mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger" di KTT 2022, Retno Marsudi menekankan bahwa Indonesia termotivasi menjadi jembatan bagi negara-negara G-20 agar dapat memulihkan tidak hanya ekonomi dan kesehatan dalam pandemi, tetapi juga menjunjung inklusifitas demi menghapus kesenjangan antara negara maju dan negara berkembang. G-20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi dunia, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia Kepercayaan yang didapat melalui transparansi proses menjadi kunci yang penting untuk membangun kerja sama antarnegara. Meskipun tidak mudah memfasilitasi 20 ego yang berbeda, membangun jembatan dengan memberikan platform agar setiap pihak memiliki ownership dan role sejak awal dapat memudahkan pengambilan solusi bersama. Menurut Retno, dalam mendapatkan kepercayaan di mata dunia Indonesia harus menunjukkan bahwa sebagai negara berkembang kita juga cukup mampu dalam menanggulangi wabah pandemi. Contohnya, berkat vaksinasi dan protokol kesehatan. Dengan didapatnya kepercayaan di mata dunia, banyak hal baik lain yang akan didapat oleh Indonesia. Apa saja yang telah disiapkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT 2022? Simak obrolan lengkapnya di Beginu hanya di Youtube Kompas.com! bit.ly/BeginuRetno Kepoin juga @beginu, ya! #bukanbeginibukanbegitu #BeginuRetno #beginuG20 #beginu