“Yang paling berbahaya adalah ancaman yang datang dari luar, tapi masuk melalui orang dalam. Karena mereka sudah tahu latar belakang serta celah mana yang harus disusupi,” katanya.
Arif menyesalkan langkah Jokowi yang telah memilih Ryamizard Ryacudu untuk menduduki posisi Menteri Pertahanan. Menurut dia, ada kesan ingin memberikan hak istimewa kepada militer seperti halnya era Orde Baru beberapa waktu lalu.
Hendardi menuturkan, saat ini tantangan intelijen bukan hanya terkait militer. Namun, menurut dia, saat ini tantangan untuk intelijen berkembang lebih kepada cyber crime.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya menilai calon kepala Badan Intelijen Negara harus memiliki kompetensi, integritas, dan rekam jejak yang baik dalam dunia intelijen.