Secara etimologi, kata Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta, panca yang berarti lima dan sila artinya dasar.
Sehingga secara harfiah, Pancasila adalah lima dasar.
Dalam sejarahnya, Pancasila sempat disebut sebagai philosophische grondslag.
Apa yang dimaksud dengan philosophische grondslag?
Pengertian philosophische grondslag
Philosophische grondslag berasal dari bahasa Belanda yang dapat diartikan sebagai dasar filosofis.
Bung Karno dalam pidatonya yang disampaikan pada 1 Juni 1945 mengatakan:
"Philosophische grondslag adalah fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi".
Adapun maksud dari pikiran yang sedalam-dalamnya berarti pikiran yang datang dari lubuk hati paling dalam.
Terkandung dalam lubuk hati itu berarti hal-hal yang baik, jujur, penuh kebajikan, bermoral, religius, dan sejenisnya.
Pancasila disebut sebagai philosophische grondslag karena berperan sebagai bentuk pikiran yang datang dari lubuk hati paling dalam dan tulus oleh seluruh bangsa Indonesia.
Mengacu pada pengertian dari philosophische grondslag, Pancasila dengan nilai-nilai luhur yang dikandungnya, harus sejujurnya berlandaskan pada moral kereligiusan dari lubuk hati paling dalam.
Usulan philosophische grondslag diterima
Philosophische grondslag dirumuskan dan diperdebatkan dalam Sidang Pertama BPUPKI yang dilangsungkan pada 29 Mei-1 Juni 1945.
Pada sidang tersebut, setelah Bung Karno berpidato menyampaikan usulannya, para peserta sidang kemudian menerima usulan yang mengatakan bahwa Pancasila adalah philosophische grondslag.
Sebagai philosophische grondslag, Bung Karno menyebutkan bahwa Pancasila memiliki dua kepentingan, yaitu:
Referensi:
https://www.kompas.com/stori/read/2023/04/11/210000679/apa-yang-dimaksud-philosofische-grondslag-