Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Hitler Membenci Yahudi?

Kala menjadi orang nomor satu di Jerman, ia dikenal sebagai sosok yang otoriter dan sangat kejam.

Salah satu bukti kekejamannya adalah pembantaian jutaan bangsa Yahudi atau yang dikenal dengan Holocaust.

Lantas, mengapa Hitler sangat membenci orang Yahudi?

Hitler mengenal antisemitisme

Adolf Hitler sebenarnya tidak menciptakan kebencian terhadap orang Yahudi. Dalam sejarahnya, umat Yahudi telah menjadi korban diskriminasi dan kekerasan sejak lama.

Alasannya adalah karena agama, di mana orang-orang Kristen menganggap kepercayaan Yahudi sebagai sebuah penyimpangan.

Orang-orang Yahudi terkadang dipaksa untuk pindah agama atau tidak diizinkan untuk melakukan profesi tertentu.

Bibit kebencian Hitler terhadap orang Yahudi pun tidak jelas datangnya. Dalam bukunya yang berjudul Mein Kampf, perubahannya menjadi antisemit digambarkan sebagai hasil dari perjuangannya yang panjang dan melelahkan.

Diduga, keengganannya terhadap segala sesuatu yang berbau Yahudi muncul ketika ia tinggal dan bekerja sebagai pelukis di Wina (1908-1913).

Kala itu, hasutan anti-Yahudi memang sangat marak di Wina dan umumnya disebarkan melalui pamflet-pamflet.

Namun, saat itu belum timbul kebencian, karena pembeli lukisannya yang paling setia serta beberapa temannya di Wina adalah orang Yahudi.

Bagaimanapun juga, jelas bahwa Hitler telah bersentuhan dengan ide-ide antisemitisme sejak usia dini.

Obsesi Hitler terhadap nasionalisme Jerman

Meski lahir di Austria, Hitler diketahui telah terobsesi dengan nasionalisme Jerman sejak awal remaja.

Berbagai peristiwa di Wina membuat dirinya ikut meyakini pandangan bahwa keturunan Jerman adalah ras unggul yang tidak boleh dicemari, terutama oleh orang Yahudi.

Hitler yang suka membaca buku-buku tentang peperangan dan politik pun semakin memusatkan pikirannya pada nasionalisme Jerman.

Pada 1913, ia pindah ke Munchen dan tergabung menjadi tentara Jerman dalam Perang Dunia I.

Alasan Hitler membenci Yahudi

Yahudi penyebab kekalahan Jerman

Ketika Jerman menyerah pada 1918, Hitler yang tengah berada di rumah sakit militer karena cedera mata, merasa sangat terpukul.

Menurut kelompok nasionalis dan konservatif sayap kanan, kekalahan Jerman tidak disebabkan oleh kalah berperang, tetapi karena pengkhianatan orang Yahudi dan komunis.

Padahal, prasangka ini telah ditampik oleh Pemerintah Jerman. Hasil investigasi membuktikan bahwa lebih dari 100.000 orang Yahudi Jerman dan Austria telah berjuang sekuat tenaga untuk tanah air mereka.

Pada 1920, ketika Hitler telah menjadi tokoh propaganda Partai Nazi, ia membandingkan orang Yahudi dengan kuman.

Hitler meyakini bahwa pengaruh orang Yahudi tidak akan pernah hilang tanpa menghilangkan penyebabnya.

Ide-ide radikal inilah yang membuka jalan bagi pembunuhan massal orang-orang Yahudi pada 1940-an.

Yahudi sebagai sumber permasalahan

Dalam perkembangannya, Hitler menyalahkan orang-orang Yahudi atas segala sesuatu yang salah dengan dunia.

Melemahnya kekuatan Jerman hingga mengalami kemunduran dikatakan sebagai kesalahan orang Yahudi.

Menurut Hitler, orang-orang Yahudi ingin mengejar dominasi dunia dan pemuja kapitalisme.

Ia pun berpendapat bahwa komunisme adalah konspirasi Yahudi juga, karena sebagian besar pemimpin komunis adalah orang Yahudi.

Akibatnya, dalam perang dengan Uni Soviet yang dimulai pada 1941, penduduk dan tawanan perang diperlakukan secara brutal oleh Jerman.

Yahudi adalah ras rendahan

Hitler adalah salah satu tokoh yang memandang dunia sebagai arena perjuangan antarbangsa. Ia juga membagi populasi dunia ke dalam ras tinggi hingga ras rendah.

Ia percaya pada superioritas bangsa Jerman, yang diklaim sebagai bagian dari bangsa Arya, sementara orang-orang Yahudi termasuk ras rendahan.

Hitler merasa bahwa bangsa Jerman hanya bisa sukses apabila mereka 'murni'. Akibatnya, begitu Nazi berkuasa, ide-ide ini mengarah pada sterilisasi paksa dan pembunuhan manusia, utamanya orang-orang Yahudi.

Kampanye anti-Yahudi menjadi semakin ganas dan puncaknya saat peristiwa Holocaust, yakni genosida terhadap sekitar enam juta kaum Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II.

Referensi:

  • Cahyo, Agus Nur. (2017). Hidup dan Mati Adolf Hitler. Yogyakarta: Laksana.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/15/080000579/mengapa-hitler-membenci-yahudi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke