KOMPAS.com - Pelatih Timnas Bola Basket Spanyol Sergio Scariolo mengungkapkan kunci anak asuhnya bisa mengalahkan Brasil di babak penyisihan Grup G FIBA World Cup 2023.
Spanyol menang atas Brasil dengan skor 96-78 dalam matchday kedua babak penyisihan Grup G FIBA World Cup 2023.
Laga Brasil vs Spanyol dalam jadwal FIBA World Cup 2023 bergulir di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, pada Senin (28/8/2023).
Kemenangan atas Brasil membawa sang juara bertahan Spanyol menuju puncak klasemen Grup G FIBA World Cup 2023.
Baca juga: FIBA World Cup 2023: Perancis Tak Sesumbar, Piala Dunia Basket Menarik dan Sulit
Sergio menyebut anak-anak asuhnya bisa memenangkan laga melawan Brasil karena bermain sebagai tim.
"Seperti saya katakan sebelumnya, tim kami tidak memiliki banyak super star. Keunggulan kami bermain sebagai satu unit, tim yang kompak, kami tim yang bermain bersama-sama. Kami bisa mendapatkan kontribusi dari pemain berbeda dalam pertandingan yang berbeda, dan gim tadi bukti yang jelas," katanya seusai laga.
Dia menilai timnya baru saja menjalani pertandingan yang bagus, sekaligus berat.
Scariolo menilai Brasil sebagai lawan yang bagus yang memaksa bermain ketat di tiga kuarter pertandingan.
Selisih angka pada akhir pertandingan yang mencapai 18 poin dinilainya bukan cerminan ketatnya pertandingan.
"Mereka tim bagus, terorganisasi dengan sangat baik, bisa bermain keras dan punya talenta," kata Scariolo.
Menurut dia, performa timnya naik turun sepanjang pertandingan.
Namun, dia bersyukur anak asuhnya bisa kembali bangkit dengan semangat tim di kuarter 4.
Menurut Scariolo, modal ini harus dipertahankan Spanyol untuk mengarungi sisa kompetisi demi menjaga peluang mereka.
Dia menegaskan, Spanyol akan kesulitan jika tidak lagi memegang teguh mentalitas dan filosofi kerja sama tim tersebut.
Sementara Kepala Pelatih Brasil Gustavo De Conti menyebut tidak adanya Raul Conte karena mengalami cedera sangat membuat perbedaan pada permainan tim.
"Raul membuat perbedaan dalam tim di sini, pemain yang sangat berbakat. Tapi kami harus membuka lembaran baru karena kami harus melanjutkan. Kami punya sejumlah pertandingan dan harus terus melangkah," kata De Conti.
Selain itu, De Conti juga menyoroti kesalahan timnya yang melakukan 16 turnover, atau kesalahan yang menyebabkan perpindahan penguasaan bola.
Turnover berjumlah 16 itu dinilainya terlalu banyak jika berhadapan dengan Spanyol.
Dari total turnover tersebut, Spanyol bisa mengkonversinya menjadi 22 poin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.