KOMPAS.com - Jakarta menjadi kota terakhir dalam rangkaian tur trofi FIBA World Cup atau Piala Dunia Basket setelah Solo, Bali dan Surabaya.
Piala untuk juara FIBA World Cup yang berjuluk trofi Naismith itu bakal berada di Jakarta selama tiga hari pada 4-6 Agustus 2023.
Trofi tersebut akan mengelilingi beberapa ikon bersejarah ibu kota. Berawal dari Gelora Bung Karno, skydeck Halte Bundaran HI dan ke Lapangan Banteng pada hari pertama.
Tur trofi hari kedua bakal berada di Kota Tua dan sekitarnya, taman literasi Martha Christina Tihahau dan M Bloc di Blok M.
Baca juga: Test Event FIBA World Cup 2023: Didukung Ribuan Penonton Antar Timnas Basket Indonesia Kalahkan UEA
Pada hari terakhir, perjalanan trofi Naismith bakal melalui Patung Sudirman, Bundaran HI, Gedung Sarinah, Monas dan kembali ke Lapangan Banteng.
"Trofi ini sengaja ditaruh di Lapangan Banteng karena selain rangkaian FIBA World Cup dimulai dari sini dengan court revant, ini juga jadi titik pusat keramaian masyarakat yang setiap akhir pekannya selalu ramai. Ini paling ideal tempatnya," kata Head of Marketing LOC FIBA World Cup 2023 Stephen Walangitang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Pada jumpa pers tur trofi FIBA World Cup 2023 di Jakarta ini, selain Stephen juga dihadiri oleh Direktur Eksekutif FIBA David Crocker, Sekretaris Jenderal PP Perbasi Nirmala Dewi, Ketua Perbasi DKI Jakarta Lexyndo Hakim, dan Kadispora DKI Jakarta Andri Yansyah.
Tur trofi di Jakarta memang sengaja digelar selama tiga hari supaya saat penutupan tur trofi pada Minggu (6/8/2023), masyarakat bisa merasakan gelora FIBA World Cup 2023.
Baca juga: FIBA World Cup 2023, Jaminan Keamanan untuk Bintang Basket Dunia
"Kegiatan tur trofi FIBA World Cup di Jakarta ini akan keliling di beberapa titik-titik strategis di Jakarta, bahkan sampai Pantai Indah Kapuk targetnya. Lalu, trofi ini juga akan menuju Kota Tua, Senayan, bahkan juga ke Gereja Katedral dan Mesjid Istiqal," ujarnya.
"Titik tersebut akan kami unggah di Instgaram Perbasi dan di setiap titik masyarakat bisa melihat, berfoto dengan trofi, dan mengunggahnya," ungkap Stephen.
"Kalau ketinggalan, ya ke Lapangan Banteng saja, pada jam-jam tertentu akan penuh karena acara sampai malam. Full music dan hadiah," tambahnya.
Sekjen Perbasi Nirmala Dewi mengatakan, dirinya tidak khawatir dengan persiapan sebab sudah berjalan sesuai timeline. Tapi, menurutnya ada satu pekerjaan rumah, yakni menyosialisasikan event FIBA World Cup ini.
Baca juga: Indonesia Siap Gelar FIBA World Cup 2023, Berikut Daftar Pemain NBA yang Tampil di Jakarta
"Untuk gim-gim favorit tentu sudah penuh peminatnya. Tapi, ada beberapa gim yang membutuhkan dorongan dari media untuk menyosialisasikannya ke masyarakat untuk lebih memeriahkannya."
"Karena ini sejarah, event Piala Dunia basket pertama dan apalagi kita bermain di arena baru," tuturnya.
Menurutnya, di antara tiga negara tuan rumah FIBA World Cup 2023, Indonesia negara yang sangat beruntung.