KOMPAS.com – Founder Youth Laboratory Indonesia, Muhammad Faisal, mengungkapkan pentingnya atlet hadir untuk anak-anak usia belia seusai berprestasi di ajang seperti SEA Games 2023 Kamboja.
Kemenpora mengadakan sebuah acara bertajuk Kirab Juara SEA Games 2023 yang berlangsung pada Jumat (19/5/2023).
Iring-iringan tersebut digulirkan Kemenpora sebagai bentuk apresiasi bagi atlet Tanah Air yang sudah berjuang untuk Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja.
Sebanyak 12 mobil karnaval dikerahkan Kemenpora RI untuk membawa para atlet Indonesia yang bertanding di SEA Games 2023.
Sementara itu, timnas U22 Indonesia, yang berhasil meraih medali emas setelah membungkam Thailand 5-2 di final, datang dengan menggunakan bus double decker milik Transjakarta.
Ini merupakan medali emas SEA Games pertama timnas Indonesia dalam 32 tahun. Kali terakhir Garuda juara SEA Games pada 1991.
Baca juga: Harapan Timnas Basket Putri Indonesia agar Setara Tim Putra
Muhammad Faisal memberikan pendapatnya mengenai agenda Kirab Juara SEA Games 2023 Kamboja.
Penulis buku Generasi Kembali ke Akar itu memahami bahwa prestasi yang diraih timnas U22 Indonesia sudah lama ditunggu.
Akan tetapi, Faisal menilai bahwa alangkah baiknya momentum kejayaan timnas U22 Indonesia serta atlet-atlet lainnya di SEA Games 2023 dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai baik bagi generasi muda.
Menurut Faisal, bakal ada makna berarti seandainya para atlet mampu hadir secara langsung dan menceritakan pengalamannya kepada generasi muda.
“Tapi, yang dipertimbangkan kalau menurut saya momentumnya sedang ada kepercayaan dari generasi muda, khususnya di sepak bola,” kata Faisal saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (19/5/2023).
“Itu seharusnya digunakan sebagai momentum penanaman nilai-nilai untuk anak muda. Saya bilang, mereka harus dihadirkan untuk menceritakan disiplin itu apa,” tutur dia.
Baca juga: BERITA FOTO: Tumpah Ruah Warga Sambut Pawai Timnas U22 Indoensia
Apalagi, Muhammad Faisal melihat bahwa saat ini tengah muncul permasalahan kenakalan remaja.
“Kita semua tahu, permasalahan generasi muda rumit sekali. Di beberapa daerah, ada kenakalan remaja, ada klitih di Yogyakarta,” jelasnya.
Lebih lanjut, penulis buku Generasi Phi itu menjelaskan bahwa kehadiran atlet di tengah generasi muda bakal membawa dampak positif.