KOMPAS.com - Dalam pagelaran SEA Games 2023 yang berlangsung di Kamboja, Pengurus Besar ESports Indonesia (PB ESI) menargetkan kontingen Indonesia untuk dapat menjadi juara umum dari cabang E-Sports di SEA Games tahun ini.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Timnas E-Sports SEA Games Kamboja 2023, Christian Suryadi, dalam acara konferensi pers yang dilangsungkan oleh PB ESI di Jakarta pada Senin (10/4/2023).
“Dalam kesempatan kali ini, di SEA Games Kamboja 2023, kami belajar apa kekurangan dan kelebihan (waktu di SEA Games Vietnam 2021), bagaimana cara untuk improve, kami rembukkan semua di Pelatnas kali ini,” tuturnya.
“Target yang sudah ditetapkan, tidak hanya dari PB ESI, tetapi juga dari Kemenpora dan semua stakeholder, E-Sports Indonesia harus jadi juara umum di SEA Games Kamboja. Itulah target kami bersama,” sambungnya.
Baca juga: PB ESI Bersiap Menuju SEA Games Kamboja 2023, Tak Mau Hilang 37 Emas
Christian menargetkan pundi-pundi medali Indonesia dapat dicapai dari enam nomor yang diikuti skuad Garuda dari cabang ESports di Land of Khmer nanti.
Nomor-nomor tersebut adalah Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) Men, MLBB Women, PUBG Mobile Team, PUBG Mobile Individual, Valorant dan CrossFire.
Christian juga menambahkan bahwa saat ini 40 atlet ESports Indonesia yang akan turun ke ajang di Kamboja tersebut sudah menjalani persiapan hingga 80 persen.
Persiapan-persiapan yang dilakukan selama Pelatnas tersebut selain dari sisi taktikal dan fisik, juga dari sisi bagaimana penanganan atas situasi yang akan terjadi di venue nanti.
Baca juga: Cetak Atlet Esports Berkualitas, LEAD Campus Bakal Hadir di 7 Kota di Indonesia
"Kami juga sudah siapkan simulasi-simulasi latihannya seperti apa. Ketika mereka bermain, kami ganggu dengan suara keras, mereka bermain kami tembak-tembakin lampu (laser)," ujar Christian.
"Jadi, kami mulai membiasakan apa sih yang mungkin akan terjadi selama pertandingan itu berlangsung," sambungnya.
Selain itu, PB ESI juga bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara dalam aktivitas di Pelatnas menjelang SEA Games nanti.
Tim dokter yang sedia selama 24 jam dan adanya sesi konsultasi bersama dengan psikolog dari BIN untuk atlet-atlet yang akan turun ke Kamboja menjadi bentuk kerja sama yang dijalin demi mendukung kontingen Indonesia di cabang ESports.
Baca juga: Kerja Keras Cabor dan Perjuangan Atlet Jadi Penentu Kesuksesan di SEA Games 2023 Kamboja
Demi mencapai tujuan untuk menjadi juara umum dari cabor ESports di SEA Games 2023, Christian berharap agar gangguan-gangguan yang menghampiri atlet nantinya tidak datang dari internal.
"Oleh karena itu, kami berharap gangguan ini hanya datang dari eksternal, jangan sampai gangguan-gangguan ini terjadi dari internal. Kami tidak mau itu terjadi," tuturnya.
Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pelatih dan Wasit PB ESI menuturkan bahwa Indonesia memiliki waktu berlatih paling baik dibanding dengan negara-negara peserta SEA Games 2023 lainnya.
Dia mengakui bahwa PB ESI telah melakukan kontak secara intens dengan para game publisher untuk memepetkan waktu dari pelaksanaan liga masing-masing.
Baca juga: SEA Games 2023: Demi Emas, Timnas U22 Indonesia Diminta Berani
Tujuannya adalah agar pemain yang masuk ke dalam timnas Indonesia dapat sepenuhnya fokus ke ajang SEA Games 2023 seusai membela klub mereka di liga.
"Dengan demikian, pemain-pemain profesional kami yang sudah masuk sebagai atlet timnas itu konsentrasinya sudah tidak terpecah. Konsentrasinya itu sudah fokus di timnas," tambahnya.
Christian menjabarkan bahwa atlet-atlet ESports Indonesia yang akan turun di nomor-nomor game mobile seperti Mobile Legends dan PUBG Mobile ditargetkan untuk menyapu bersih semua medali emas yang ada.
"Untuk game mobile sendiri, kami optimistis semua game mobile kami targetkan dapat emas. Karena kami punya atlet dan pelatih-pelatih yang kelas dunia, Indonesia malah menjadi golden standard untuk game mobile," tuturnya.
Baca juga: CdM SEA Games 2023 Targetkan Tiga Emas dari Aquathlon, Duathlon, dan Triathlon
Total akan ada 40 atlet Indonesia yang akan terbang ke Kamboja untuk bertanding di enam nomor dalam cabang esports.
Menilik dari capaian SEA Games 2021 Vietnam lalu, Indonesia berada di peringkat kedua dari cabor esports.
Kala itu, Indonesia mampu mendulang dua medali emas, tiga medali perak, dan satu medali perunggu dari hasil bertanding di Hanoi.
Untuk mendukung performa dari kontingen Indonesia dalam cabang ESports, khususnya di nomor Valorant dan CrossFire, Christian menyebutkan bahwa atlet-atlet tersebut akan menjalani training camp terlebih dahulu.
"Untuk game PC seperti Valorant dan CrossFire, kami akan melakukan tryout. Kami akan melakukan training camp," ujar Christian.
"Kami akan training camp (TC) untuk CrossFire mulai tanggal 18 April sampai 2 Mei, di China, pusatnya dari CrossFire."
"Jadi kami berharap dalam waktu kurang lebih dua sampai tiga minggu itu, mereka benar-benar merasakan atmosfer kompetitif dari professional-professional player yang ada di China," imbuhnya.
Adapun untuk nomor Valorant, PB ESI akan menerbangkan atlet-atlet yang turun di nomor tersebut untuk menjalani TC di Korea Selatan.
Hal ini disebabkan sedang ada jadwal pertandingan liga dunia dalam Valorant yang berlangsung di Negeri Gingseng tersebut, sehingga Christian menyebutkan bahwa atlet Valorant Indonesia dapat mencoba sisi kompetitif lewat bertanding dengan lawan sepadan selama TC.
"Kami akan ikut menerbangkan timnas ke Korea karena pemain dan tim profesional semuanya sedang berkumpul di sana. Kami berharap agar pemain-pemain ini mendapatkan lawan yang sepadan supaya saat bertanding di Kamboja, mereka sudah merasakan atmosfer saat bertanding dengan lawan-lawan di posisi tier 1," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.