KOMPAS.com - Lewis Hamilton masih nihil kemenangan di Formula 1 (F1) sejak meraih gelar juara dalam balapan Grand Prix (GP) Arab Saudi 2021.
Sejak itu, Lewis Hamilton bersama Mercedes telah menjalani 24 balapan di F1 tanpa meraih kemenangan, khususnya pada musim 2022.
Musim lalu, pebalap asal Inggris tersebut hanya sukses naik podium 9 kali, dengan meraih posisi kedua sebanyak lima kali dan posisi ketiga sebanyak empat kali.
Hamilton meraih podium di GP Bahrain (3), GP Kanada (3), GP Britania Raya (3), GP Austria (3), GP Prancis (2), GP Hungaria (2), GP Amerika Serikat (2), GP Meksiko (2) dan GP Brasil (2).
Baca juga: Jadwal F1 GP Arab Saudi 2023, Tanda-tanda Red Bull Dominan Lagi
Adapun kontrak peraih gelar juara dunia tujuh kali tersebut dengan Mercedes akan selesai pada akhir musim ini.
Hamilton menegaskan bahwa dirinya tetap percaya dengan kondisi tim dan tidak berencana untuk pindah dari Mercedes.
"Saya masih percaya 100 persen dengan tim ini. Ini adalah keluarga dan saya berada di sini sejak sangat lama," ujar Hamilton dilansir dari situs resmi F1.
"Jadi, saya tidak memiliki rencana saat ini untuk meninggalkan Mercedes. Namun, kami harus bangkit, semuanya wajib untuk bersiap," sambungnya.
Baca juga: Jadwal Lengkap Formula 1 2023: Mulai di Bahrain, Selesai di Abu Dhabi
Sirkuit Jeddah merupakan lintasan berkesan bagi Mercedes dan Hamilton.
Pada GP Arab 2021, terjadi crash yang menimpa Hamilton dengan pebalap Red Bull Racing, Max Verstappen.
Crash tersebut menimbulkan konflik tersendiri bagi Hamilton dengan Verstappen yang saat itu sedang bersaing ketat untuk menjadi juara dunia Formula 1.
Hamilton yang bersenggolan dengan Verstappen sukses melanjutkan balapan dan menjadi pemenang GP Arab Saudi pada musim tersebut.
Hasilnya, poin yang didapat oleh kedua petarung gelar juara dunia saat itu menjadi sama, 369,5 poin.
Baca juga: Perpanjang Kontrak, Austria Tetap Gelar Formula 1 hingga 2027
Pada akhirnya, penentuan gelar juara ditentukan di balapan terakhir yang berlangsung di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi.
Max Verstappen sukses merengkuh gelar juara dunia dengan cara yang dinilai kontroversial oleh Mercedes.