#MengayuhUntukAnak, Bike to Care 2023 Kumpulkan Rp 578 Juta

KOMPAS.com - Organisasi nirlaba, SOS Children's Villages Indonesia, telah mengadakan event bertajuk Bike to Care 2023 yang berlangsung selama dua hari, 4-5 Februari 2023.

Event ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap hak-hak anak melalui olahraga sepeda.

Pada pagelaran tahun ini, Bike to Care berlangsung di Lombok dan mengusung tagline #MengayuhUntukAnak, yang misinya untuk memenuhi hak-hak dasar anak Indonesia baik yang kehilangan maupun berisiko kehilangan pengasuhan orang tua.

Acara ini diikuti sebanyak 53 pesepeda. Beberapa di antaranya adalah Soraya Larasati bersama suami, Dony Arnaldi, Natascha Ule, Chaidir Akbar, dan Dani Chika beserta istri, Ayu Octavia.

Pada tahun-tahun sebelumnya, event Bike to Care telah berlangsung di dua kota lain yaitu Bali dan Sumatera Utara.

Baca juga: Gelar Turnamen U-15, Firman Utina: Talenta Banyak tapi Tak Terlihat

Selama bersepeda, para peserta juga berbagi kebaikan dengan melakukan penggalangan dana melalui halaman donasi yang telah disiapkan tim acara.

Adapun pesepeda dalam acara Bike to Care 2023 bersepeda mengelilingi Pulau Lombok dengan total jarak sejauh 370 kilometer. 

Pada hari pertama, pesepeda menempuh jarak sejauh 145 kilometer dengan titik start dari Novotel Resorts, Kuta Mandalika.

Kemudian, mereka mengayuh dan melintasi beberapa titik seperti Selolong Belanak, Mekaki Hill, Sekotong, Sekotong Barat, Mataram, dan berakhir di titik finish pertama, Holiday Resorts, Senggigi.

Pesepeda dalam acara ini melanjutkan mengayuh sepeda sejauh 225 kilometer pada hari kedua, dengan titik start di Holiday Resorts menuju ke Pantai Beraringan, Bayan, Sambelia, Pringgabaya dan finis kembali di titik awal, Novotel Resorts. 

Baca juga: Jelang SEA Games 2023, KOI Tanda Tangan MoU dengan IADO 

Dalam menjalani tur keliling Lombok tersebut, para pesepeda dibagi ke dalam 3 kategori kelompok berdasarkan kecepatan mengayuh para peserta.

Kelompok pertama memiliki kecepatan 31-35 kmph, dilanjutkan dengan kelompok kedua dengan kecepatan 26-30 kmph, dan kelompok ketiga dengan kecepatan 20-25 kmph.

Masing-masing kelompok dipimpin Road Captain yang bertugas memimpin setiap anggotanya dalam menjaga kecepatan dan mengkoordinasi formasi bersepeda ketika di jalan.

Kelompok pertama dipimpin 3 orang road captain, kelompok kedua dimpimpin 2 orang road captain dan kelompok ketiga dipimpin 3 road captain.

Baca juga: Sirnas PBSI Digelar di Purwokerto, 1.387 Pebulutangkis Muda Bertarung

National Director SOS Children's Villages di Indonesia, Gregor Hadi Nitihardjo, mengaku bangga dan berterima kasih atas terselenggaranya event Bike to Care 2023. 

"Pertama kalinya kami menyelenggarkaan Bike to Care 2022 secara offline, kami melihat antusias dari para peserta yang luar biasa. Ketiga kalinya kami menyelenggarakannya, ternyata antusias peserta masih membara," ujar Hadi dalam rilis pers yang didapat oleh Kompas.com.

"Saya mewakili SOS Children’s Villages sangat bangga dan berterima kasih kepada para pesepeda, donatur, dan mitra, baik korporasi dan media yang telah memberikan dukungannya sehingga kami berhasil menggelar acara olahraga amal, Bike To Care 2023," lanjutnya.

Baca juga: Demi Wadah Atlet Muda, Firman Utina Gelar Turnamen Sepak Bola U15

Acara Bike to Care 2023 sukses menghasilkan dana donasi sebanyak Rp 578.223.245 dari 3.319 donatur yang telah menyumbang.

Selanjutnya, donasi tersebut akan diserahkan secara simbolis oleh perwakilan pesepeda pada 12 Maret 2023 di Jakarta.

SOS Children's Villages Indonesia berharap dapat terus menyelenggarakan acara amal lainnya yang dapat mengajak masyarakat Indonesia lainnya berbagi demi masa depan anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua.

"Dengan berakhirnya acara ini, kami bisa melihat bahwa kepedulian masyarakat akan pemenuhan hak-hak anak Indonesia sangatlah tinggi," sambung Hadi.

"Semoga di kemudian hari SOS Children’s Villages bisa terus menyelenggarakan acara amal inspiratif yang bisa mengajak lebih banyak masyarakat Indonesia untuk berbagi demi masa depan anak-anak yang telah kehilangan maupun berisiko kehilangan pengasuhan orang tua," tutup Hadi.