KOMPAS.com - Badan Tim Nasional (BTN) sempat menimbulkan polemik. Lembaga yang bertugas mengelola timnas Indonesia itu coba dihidupkan lagi oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Erick Thohir yang resmi menjadi Ketua Umum PSSI sesuai hasil Kongres Luar Biasa pada Kamis (16/2/2023) mulai melakukan sejumlah gebrakan.
Salah satu langkah yang dilakukan Erick Thohir usai menjadi orang nomor satu di PSSI adalah memastikan Badan Tim Nasional atau BTN bakal dihidupkan lagi.
"Kami memastikan pembentukan Badan Tim Nasional (BTN) karena kami memiliki agenda besar yaitu mau bermain di Piala Dunia," kata Erick di GBK Arena, Jakarta, pada Sabtu (18/2/2023), seperti dikutip Antara.
Pria yang kini juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negra (BUMN) itu lantas mengambil contoh India yang sudah memiliki cetak biru pengembangan sepak bola untuk periode 2023-2047.
"Indonesia tidak bola ketinggalan. Karena itu, BTN nantinya memiliki blue print (cetak biru) jangka panjang persiapan tim nasional Indonesia," ucap Erick.
Baca juga: Erick Thohir Bicara Soal Rangkap Jabatan Menteri BUMN dan Ketum PSSI
BTN sejatinya bukan hal baru bagi PSSI, khususnya dalam hal pengelolaan tim nasional Indonesia.
BTN dibentuk pada 2013 saat PSSI dipimpin oleh Ketua Umum Djohar Arifin.
Saat kali pertama dibentuk, PSSI memberikan kepercayaan kepada Isran Noor sebagai Ketua BTN.
Dalam Surat Keputusan (SK) PSSI No. 25/JAH/II/2013, induk organisasi sepak bola Indonesia tersebut mengantkat Isran Noor sebagai ketua serta Harbiansyah dan Erizal Anwar sebagai wakil ketua BTN pada 27 Februari 2013.
Dalam SK tersebut juga dijelaskan bahwa kedudukan BTN adalah sebuah lembaga independen yang ditugasi untuk mengelola tim nasional Indonesia.
Namun, dalam perjalanannya, BTN juga sempat menimbulkan polemik di internal PSSI.
Baca juga: Surat Presiden FIFA untuk Erick Thohir, Memuat Kata-kata Penuh Keyakinan
Konflik mengenai BTN mencuat tak lama setelah dibentuk pada 2013, ketika masalah dualisme di sepak bola Indonesia belum tuntas.
Polemik itu berawal dari pembentukan BTN yang kemudian disusul oleh pemecatan Nilmaizar dari posisi pelatih kepala timnas Indonesia.
Pada saat itu, Nilmaizar digantikan oleh juru taktik asal Argentina, Luis Manuel Blanco, yang ditunjuk oleh BTN.