KOMPAS.com - Dalam kurun waktu satu tahun belakangan, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, seperti tak tertandingi di sektor ganda campuran dunia. Lantas apa resep dominasi Zheng/Huang?
Tahun lalu, Zheng Siwei/Huang Yaqiong berhasil meraih delapan gelar World Tour termasuk turnamen penutup musim BWF World Tour Finals 2022.
Koleksi gelar Zheng/Huang sepanjang 2022 juga kian lengkap dengan medali juara asia dan dunia.
Usai tampil dominan tahun lalu, ganda campuran asal China itu langsung mengawali 2023 dengan gelar bergengsi.
Baca juga: Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong Juara Malaysia Masters 2022: Alien Bukan Hanya Viktor Axelsen
Pekan lalu, Zheng/Huang naik podium teratas Malaysia Open 2023 yang merupakan turnamen level Super 1000.
Gelar Malaysia Open 2023 membuat Zheng/Huang menjuarai 11 dari 12 turnamen terakhir yang mereka ikuti.
Sebuah pencapaian luar biasa yang semakin menegaskan status mereka sebagai pasangan ganda campuran nomor satu dunia.
"Kami tidak berpikir berlebihan," kata Zheng usai meraih kemenangan pada babak pertama India Open 2023, dikutip dari laman resmi BWF.
Baca juga: Hasil India Open 2023: Sempat Tertekan dan Tertinggal 8 Poin, Axelsen Menang Lagi
Selain tidak berpikir berlebihan alias overthinking, kunci dominasi Zheng bersama Huang adalah mereka selalu bersikap disiplin, termasuk urusan makanan dan istirahat.
"Makan enak, tidur nyenyak, dan selalu punya tujuan untuk dikejar," ujar Zheng Siwei.
"Selalu memiliki tujuan jangka pendek. Kami tidak pernah memikirkan tujuan jangka panjang. Kami hanya memikirkan pertandingan berikutnya."
"Kami hanya ingin bermain secara baik dan melakukan yang terbaik setiap hari, setiap pertandingan. Mungkin inilah mengapa kami bisa melakukannya secara sangat baik," tutur atlet berusia 25 tahun tersebut.
Zheng mulai berpasangan dengan Huang Yaqiong pada 2017. Sebelumnya, ia bertandem dengan Chen Qingchen yang kini menjadi pasangan top ganda putri bersama Jia Yifan.
Menurut Zheng, Huang yang berusia tiga tahun lebih tua darinya adalah sosok pebulu tangkis cerdas dan tenang saat menghadapi situasi sulit di lapangan.
"Dia (Huang Yaqiong) sangat cerdas dan selalu menenangkan saya saat saya cemas."